Perlindungan Hukum Terhadap Istri Sebagai Korban Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Pada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Salatiga)

Abstract

Setiap keluarga pasti mendambakan kehidupan berumah tangga yang harmonis, bahagia, saling mencintai, adanya rasa aman dan nyaman, namun pada kenyataannya banyak keluarga yang terkadang merasa tidak aman , tidak bahagia karena terjadinya kekerasan dalam keluarga, baik kekerasan yang bersifat fisik, kekerasan psikis atau psikologis, kekerasan penelantaran rumah tangga atau kekerasan ekonomi, maupun kekerasan seksual. Kekerasan Dalam Rumah Tangga dapat disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga telah ditujukan untuk melindungi segenap harkat dan martabat khususnya perempuan yang seringkali menjadi sasaran kekerasan karena posisinya yang lemah. Dengan adanya Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sendiri, Kekerasan Dalam Rumah Tangga bukan lagi menjadi hal yang privat melainkan menjadi hal yang sifatnya publik. Pada Tahun 2021 terdapat 1 perkara yang ditangani oleh Unit PPA Polres Salatiga, 1 (satu) perkara tersebut diselesaikan dengan RJ (restorative justice). penyelesaian KDRT melalui RJ dilakukan apabila Korban mengajukan ingin melalui RJ atau Restorative Justice dan Kepolisian menjadi Pihak Mediator.