Analisis Yuridis Pemidanaan Praktek Jual Beli Plasma Berdasarkan Radbruch Formula (studi Kasus Putusan 2179/pid.sus/2021/pn Sby)

Abstract

Darah merupakan cairan dalah tubuh yang dilarang dan diancam pidana untuk diperjualbelikan sebagaimana dalam Pasal 195 jo. Pasal 90 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Meskipun demikian tidak jarang terdapat kasus jualbeli darah. Namun seiring dengan perkembangan tidak hanya darah saja yang diperjualbelikan tetapi plasma yang merupakan bagian dari darah juga dapat diperjualbelikan. Pada tahun 2021 di Kota Surabaya terjadi peristiwa jualbeli plasma dengan melibatkan oknum PMI Kota Surabaya dan oknum dokter, perkara para pelaku yang menjual plasma didakwa dan dipidana dengan pasal jualbeli darah yakni Pasal 195 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagaimana pada Putusan Nomor 2179/Pid.Sus/2021/PN Sby. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Analisis Yuridis Pemidanaan Praktek Jual Beli Plasma Berdasarkan Radbruch Formula? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian metode penilitian pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan dan pengolahan bahan hukuk dilakukan dengan cara studi kasus. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah radbruch formula. Bahwa berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa pertimbangan majelis hakim dalam Putusan Nomor 2179/Pid.Sus/2021/PN Sby bertentangan dengan radbruch formula, dikarenakan saat terjadi ketegangan antara ketiga nilai pada ide hukum tersebut, majelis hakim mengedepankan kemanfaatan, yang seharusnya majelis hakim mengedepankan keadilan, karena sebagaimana menurut Gustav Radbruch hukum hadir semata-mata untuk keadilan.