TINJAUAN ETIKA KEPEDULIAN TERHADAP MAKNA SAHALA BAGI KOMUNITAS IKATAN DIAKONI WANITA (IKADIWA) HKBP DI TAPANULI UTARA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna sahala bagi komunitas Ikatan Diakoni Wanita (Ikadiwa) HKBP di Tapanuli Utara. Penelitian ini memakai metode kualitatif fenomenologi dan hendak diteliti berdasarkan observasi/pengamatan, wawancara yang mendalam (in-depth interview), dan studi pustaka. Penelitian ini juga akan dilihat dengan teori konstruksi sosial menurut Peter L Berger dan Thomas Luckmann serta ditinjau berdasarkan teori etika kepedulian menurut seorang ahli etika feminis Virginia Potter Held. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan sahala bukan sesuatu yang baku dan dapat direkonstruksi kembali. Anggota Ikadiwa HKBP memiliki pemaknaan tersendiri mengenai sahala. Sahala tercermin dari jiwa yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi, mencintai keadilan, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta berpihak kepada orang kecil. Kategori orang yang ber-sahala dapat dilihat ketika telah memenuhi tiga indikator yaitu memiliki moralitas yang baik, spiritualitas yang unggul, dan karakter yang baik. Sahala juga terlihat dari konsistensi ucapan dan tindakan. Sahala juga dimaknai dan diyakini sebagai pemberian Tuhan. Maka dari itu, sejatinya setiap individu Batak Toba telah dianugerahi sahala oleh Tuhan. Secara etis, pencapaian sahala yang dibangun oleh anggota Ikadiwa HKBP yaitu berdasarkan praktik kepedulian sosial lewat pelayanan diakonia terhadap orang-orang yang kecil dan lemah. Wujud konkret dari pencapaian sahala ialah tercermin dari penolakan segala bentuk ketidakadilan dan diskriminasi yang dihasilkan dari segala produk moral.