Analisis Laju Inflasi di Kota Semarang Menggunakan Metode K-Means Clustering

Abstract

Perkembangan ekonomi yang diusahakan selalu normal supaya tidak berdampak buruk dan mengakibatkan laju inflasi. Penerapan metode clustering dengan menggunakan algoritma k-means untuk tujuan penentuan pengelompokan mengenai tingkat tinggi rendahnya laju inflasi yang terjadi di Kota Semarang. Dengan hasil menunjukkan bahwa tingkat inflasi rendah terjadi selama 8 bulan pada Januari, Februari, Maret, April, Mei, Oktober, November, dan Desember. Tingkat inflasi sedang terjadi selama 2 bulan pada Juni, Juli. Dan tingkat inflasi tinggi terjadi selama 2 bulan pada Agustus dan September. Tingkat inflasi tinggi yang terjadi di Kota Semarang diakibatkan karena terjadinya kenaikan harga komoditas bahan pokok cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam. Komoditas harga bahan pokok tersebut mengalami lonjakan akibat dampak dari kenaikan tarif BBM dan tarif e-tol yang terjadi dalam kurun waktu beberapa waktu lalu. Serta rendahnya produktifitas industri pengolahan bahan pangan terkait lonjakan permintaan barang yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan dalam keterbatasan impor bahan baku.