Eksekusi Putusan Pengadilan Negeri Rengat Yang Bersifat Condemnatoir Dalam Hukum Acara Perdata (Studi Kasus Terhadap Putusan Nomor. 5/Pdt.G.S/2019/Pengadilan Negeri Rengat)

Abstract

Eksekusi dalam terminologi bahasa Indonesia berarti “pelaksanaan suatu putusan”. Dalam pengertian yang lain, eksekusi di bidang perdata berarti melaksanakan putusan dalam perkara perdata secara paksa sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku, sehingga eksekusi yang dimaksud adalah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dan baru bisa dilaksanakan. Pada prinsipnya, hanya putusan yang bersifat comdemnatoir (putusan yang berisi penghukuman) saja yang dapat dieksekusi. Condemnatoir atau kondemnator adalah sifat dari putusan yang di dalam amarnya menghukum salah satu pihak yang berperkara dan hukuman yang dijatuhkan itu berupa hubungan atau tindakan hukum yang mesti ditaati, dijalankan dan dipenuhi oleh para pihak yang kalah. Permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah bagaimana eksekusi putusan yang bersifat condemnatoir terhadap Putusan Nomor. 5/Pdt.G.S/2019/Pengadilan Negeri Rengat. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (legal research) dan penelitian ini memiliki sifat deskriptif. Serta dalam penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu yuridis-normatif, pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan Peraturan Perundangan – Undangan (Statute Approach). Sesuai sifat penelitian hukum normatif, maka sumber hukum yang digunakan merupakan bahan primer, sekunder, dan tersier. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian dan analisis mengenai Eksekusi Putusan Yang Bersifat Condemnatoir Terhadap Putusan Nomor. 5/Pdt.G.S 2019/Pengadilan Negeri Rengat, bahwa putusan hakim yang bersifat comdemnatoir adalah merupakan putusan yang mempunyai kekuatan eksekutorial atau eksekusi, dimana sesuai dengan tujuan dari hukum itu sendiri adalah memberikan keadilan bagi pihak yang merasa dirugikan sepanjang dapat membuktikan bahwa dirinya telah dirugikan oleh pihak lain.