Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30775
Title: Analisis Kelayakan Usahatani Dan Peningkatan Nilai Tambah Pengolahan Labu Kuning Di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
Other Titles: Analysis Of The Feasibility Of Farming And Increasing The Added Value Of Pumpkin Processing In Getasan Sub-District Semarang District
Authors: Gardiana, Novita
Keywords: Labu kuning;kelayakan usahatani;nilai tambah;metode hayami;Kecamatan Getasan
Issue Date: 2-Aug-2023
Abstract: Sumber daya alam di Indonesia sangatlah kaya contohnya komoditas pertanian tanaman labu kuning. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui rata-rata pendapatan usahatani labu kuning (2) Mengetahui rata-rata kelayakan usahatani labu kuning (3) Mengetahui nilai tambah usaha pengolahan labu kuning menjadi geplak, stik, dan gelek. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Responden sebanyak 3 petani labu kuning dan 3 pengusaha olahan labu kuning ditentukan dengan menggunakan metode non probabilitas dengan teknik purposive sampling, data primer diperoleh dengan cara wawancara, obeservasi dan data sekunder dari referensi yang dikeluarkan oleh instansi BPS (Badan Pusat Statistik), literatur, buku dan jurnal. Analisis data menggunakan analisis pendapatan, analisis kelayakan usahatani, dan analisis nilai tambah metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani labu kuning rata-rata Rp. 51.739.154/ha, analisis kelayakan usahatani labu kuning menunjukkan nilai R/C Ratio 4.03 dan B/C Ratio 3.03 yang menyatakan usahatani layak untuk dikembangkan dan analisis nilai tambah pengolahan labu kuning menjadi geplak, stik, dan gelek menguntungkan karena nilai tambah untuk geplak sebesar 93,18 %, stik 90,90 %, dan gelek 81,21 % yang artinya tinggi dan layak untuk dikembangkan.
Natural resources in Indonesia are very rich, for example, the agricultural commodity of pumpkin plants. This study aims to (1) determine the average income of pumpkin farming (2) determine the average feasibility of pumpkin farming (3) determine the added value of processing pumpkin into geplak, sticks, and gelek. The research method uses quantitative methods. Respondents as many as 3 pumpkin farmers and 3 pumpkin processing entrepreneurs were determined using a non-probability method with a purposive sampling technique, primary data obtained by interview, observation and secondary data from references issued by the BPS agency (Central Statistics Agency), literature, books and journals. Data analysis used income analysis, farming feasibility analysis, and added value analysis Hayami method. The results showed that the average income of pumpkin farming was Rp. 51.739.154/ha, analysis of the feasibility of pumpkin farming shows an R/C Ratio value of 4.03 and a B/C Ratio of 3.03 which states that farming is feasible to develop and analysis of the added value of processing pumpkin into geplak, sticks, and gelek is profitable because the added value for geplak is 93.18%, sticks 90.90%, and gelek 81.21% which means they are high and feasible to develop.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/30775
Appears in Collections:T1 - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_522018040_JUDUL.pdf1.67 MBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_BAB I.pdf
  Until 9999-01-01
202.91 kBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_BAB II.pdf
  Until 9999-01-01
239.48 kBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_BAB III.pdf
  Until 9999-01-01
328.04 kBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_BAB IV.pdf
  Until 9999-01-01
980.52 kBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_BAB V.pdf
  Until 9999-01-01
187.59 kBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_DAFTAR PUSTAKA.pdf204.7 kBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_LAMPIRAN.pdf
  Until 9999-01-01
1.34 MBAdobe PDFView/Open
T1_522018040_LISENSI DAN EMBARGO.pdf
  Restricted Access
318.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.