Pengaruh Work-life balance terhadap Kinerja Karyawan yang Dimediasi Oleh Affective commitment, Continuance commitment, dan Normative Commitment

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Work-life balance terhadap kinerja karyawan, yang dimediasi oleh komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif. Work-life balance (WB) mempromosikan kehidupan yang baik, bahagia, dan sejahtera. Kerentanan disproporsi Work-life balance dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan keberadaannya di luar pekerjaan. Selanjutnya, penulis menggunakan lensa teori hubungan pertukaran untuk membangun komitmen organisasional sebagai variabel mediator yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif, yang mengimplementasikan model konseptual antara WB terhadap kinerja karyawan. Objek penelitian adalah para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Salatiga. Kuesioner dibagikan kepada 138 responden, dan 111 responden menyelesaikan survei untuk menganalisis data menggunakan model persamaan struktural. Hasilnya mengungkapkan bahwa komitmen afektif dan komitmen berkelanjutan memainkan peran penting dalam menjembatani hubungan antara keseimbangan kehidupan kerja dan kinerja karyawan. Sebaliknya, komitmen normatif tidak dapat mengganggu hubungan antara keseimbangan kehidupan kerja dan kinerja karyawan. Secara teoritis, teori hubungan pertukaran memaparkan bahwa komitmen kontinuan merupakan mediator signifikan yang menjembatani hubungan antara keseimbangan kehidupan kerja dan kinerja karyawan.

The purpose of this study was to examine the effect of Work-life balance on employee performance, which is mediated by Affective commitment, Continuance commitment and Normative Commitment. Work-life balance (WB) promotes a well, delighted, and prosperous existence. The vulnerability of Work-life balance disproportion can affect employee performance and their existence outside the job. Furthermore, the authors utilize the lens of the exchange relationship theory to construct organizational commitment as a mediator variable that are Affective commitment, Continuance commitment, and Normative Commitment, which implement the conceptual model between WB on employee performance. The research object is micro, small, and medium enterprise employees (MSMEs) in Salatiga Regency. Questionnaires were distributed to 138 respondents, and 111 respondents completed the survey to analyze the data using the structural equation modeling. The outcomes expose which Affective commitment and Continuance commitment play a vital role in bridging the links amid Work-life balance toward employee performance. Conversely, Normative Commitment cannot interfere with the link between Work-life balance and employee performance. Theoretically, the exchange relationship theory exposes that Continuance commitment is a significant mediator that bridges the linkages between Work-life balance and employee performance.