Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/31058
Title: | Negosiasi Identitas Keislaman dan Kepercayaan Leluhur dalam Ritual Monsawe pada Masyarakat Batui Muslim di Kusali Matindok Kabupaten Banggai |
Authors: | Bandong, Yohanes |
Keywords: | Identitas;Islam;Kepercayaan Leluhur;Kusali Matindok;Masyarakat Batui Muslim;Negosiasi Identitas |
Issue Date: | Oct-2023 |
Abstract: | Tesis ini mempelajari keberadaan Ritual Monsawe dan makna yang dihasilkannya dalam masyarakat Batui Muslim di Kusali Matindok. Tesis ini juga melihat sejauh mana negosiasi identitas antara Keislaman dan Kepercayaan Leluhur dalam Ritual Monsawe di Matindok oleh masyarakat Batui Muslim. Ritual Monsawe merupakan identitas masyarakat Batui Muslim, karena di dalamnya terkandung identitas masyarakat tersebut, yaitu Islam dan Kepercayaan Leluhur (Batui). Hasil penelitian dalam tesis ini menunjukkan bahwa: Pertama, Ritual Monsawe di Kusali Matindok berfungsi sebagai media untuk mereproduksi keadaan ambang antara yang sakral dan yang profan pada Masyarakat Batui Muslim. Kedua, negosiasi identitas dalam Ritual Monsawe di Kusali Matindok berfungsi sebagai pencitraan identitas masyarakat Batui Muslim. Ketiga, Islamic Style Ritual Monsawe di Kusali Matindok berfungsi sebagai negosiasi identitas dan cerminan identitas masyarakat Batui Muslim. Tesis ini merupakan bagian dari studi observasi, wawancara dan studi referensi dalam pengumpulan data dan penyajian data kualitatif-deskriptif dengan pendekatan fenomenologi sebagai metode penelitian yang didukung teori negosiasi identitas dari Stella Ting-Toomey, ritual, ritualisasi dari Catherine Bell dan Identitas Islam Indonesia dari Clifford Geertz. Teori negosiasi identitas Ting-Toomey berguna untuk menjelaskan fenomena Ritual Monsawe pada masyarakat Muslim Batui di Kusali Matindok berkaitan erat dengan identitas (Islam) dan identitas Kepercayaan Leluhur (masyarakat Batui) yang berbeda namun digunakan bersama dalam pelaksanaan dan pelaksana hingga terbentuknya penggunaan makna, urutan cara dan simbol-simbol dalam ritual tersebut. Teori ritual Bell, ritualisasi berguna untuk memaknai Ritual Monsawe yang dilakukan di Kusali Matindok sebagai sebuah ekspresi untuk menceritakan dan mendefinisikan identitas para pelakunya, yaitu masyarakat Batui Muslim. Teori Identitas Islam Indonesia dari Clifford Geertz digunakan untuk menjelaskan identitas Islam pada masyarakat Batui Muslim dan Ritual Monsawe di Kusali Matindok serta pemahaman dan pemaknaan yang dihasilkan dalam hubungan antara keduanya tersebut. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/31058 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752020029_Judul.pdf | 976.18 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_Bab I.pdf Until 9999-01-01 | 745.25 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_Bab II.pdf Until 9999-01-01 | 709.29 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_Bab III.pdf Until 9999-01-01 | 821.95 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_Bab IV.pdf Until 9999-01-01 | 636.33 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_Bab V.pdf Until 9999-01-01 | 475.87 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_Daftar Pustaka.pdf | 589.7 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T2_752020029_ Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf Restricted Access | 1.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.