Kajian Etika Pelayan terhadap Penerapan Poda Tohonan (Janji Tahbisan) Sintua di HKBP Patmos

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis penerapan Poda Tohonan (janji tahbisan) Sintua di HKBP Patmos dari sudut pandang teori Etika Pelayan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif demi mendapatkan suatu kebenaran yang objektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara dengan teknik yang disebut purposive sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masalah penerapan Poda Tohonan Sintua adalah masalah yang kompleks, tidak hanya berbicara masalah pelayanan di dalam gereja atau ditengah jemaat, tetapi juga ditengah masyarakat. Sintua tidak hanya memikirkan jemaat, tetapi juga memikirkan hubungan dengan rekan pelayan, keluarga, masyarakat, dan pergumulan pribadinya. Oleh karena itu, penerapan Poda Tohonan Sintua membutuhkan sistem penunjang dan sistem pendukung, seperti: perlunya pendidikan dan pengetahuan teologi, perlunya dukungan keluarga, dukungan ekonomi, dukungan jemaat dan dukungan masyarakat. Penulis juga menemukan bahwa penerapan Poda Tohonan Sintua di HKBP Patmos sepadan dengan beberapa sikap yang dikemukakan oleh Trull dan Robert dalam etika pelayan. Pertama, memiliki kerohanian yang baik sebagai salah satu bentuk keteladanan kepada jemaat. Kedua, memiliki integritas yang mencakup watak, perbuatan, cara berpikir dan cara bertindak seorang pelayan. Integritas adalah kekuatan etis, kekuatan intelektual, dan kesempurnaan moral pelayan. Ketiga, memiliki krakter baik yang menentukan semua keputusan etis pelayan. Keempat, memiliki kedewasaan moral, yang pada dasarnya berbicara soal hubungan, tentang siapakah sesama dan bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan sesama.