Penerapan Nilai Dalihan Na Tolu Dalam Gereja: Suatu Kajian Eksploratif Tentang Strategi dan Dampak Integrasi Nilai Kearifan Lokal Terhadap Pelayanan Jemaat

Abstract

Sikkat Sitompul (2023). Penerapan Nilai Dalihan na Tolu dalam Gereja Suatu Kajian Eksploratif Tentang Strategi dan Dampak Integrasi Nilai Kearifan Lokal Terhadap Pelayanan Jemaat. Salatiga: Program Studi Doktor Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana.

Konsep kearifan lokal menjadi kajian yang menarik dalam menjelaskan peranannya terhadap kinerja organisasi, terutama di bidang manajemen sumber daya manusia. Hal ini dilakukan karena kearifan lokal tampaknya menjadi suatu stimulus atau alternatif dalam mengatasi persoalan-persoalan manajemen di era modern terutama menyangkut upaya meningkatkan kinerja organisasi. Di samping menggunakan pendekatan manajemen modern, para peneliti dan para pemimpin organisasi saat ini menoleh kembali ke belakang pada nilai-nilai budaya yang telah lama dimiliki untuk digali kembali agar dimanfaatkan untuk pengelolaan organisasi. Tidak hanya pada organisasi profit, pengembangan nilai-nilai kearifan lokal juga dilakukan pada organisasi non profit, salah satunya adalah gereja. Teologi kontekstual menjadi salah satu upaya mencari kebenaran yang terdapat pada kearifan lokal yang sesuai dengan kebenaran Injil, sehingga budaya lokal tidak ditempatkan lebih rendah dari Injil atau sekedar untuk kepentingan penyebaran agama, namun berdampak pada pelayanan jemaat. Salah satu cara yang relevan diterapkan adalah mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal pada pelayanan jemaat. Integrasian nilai-nilai kearifan lokal dalam pelayanan jemaat dilakukan dengan berbagai langkah strategis supaya memberi manfaat pada tataran individu/ komunitas jemaat, dan pada tataran struktur/ tata kelola gereja. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis integrasi nilai kearifan lokal Dalihan na Tolu (DNT) dalam pelayanan jemaat. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi nilai-nilai DNT yang berkembang dalam pelayanan jemaat. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi integrasi nilai DNT dalam pelayanan jemaat. Selanjutnya, penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis dampak integrasi nilai DNT terhadap pelayanan jemaat. Metode penelitian adalah kualitatif eksploratif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif lapangan, wawancara tidak terstruktur, dan pengumpulan data dokumentasi berupa buku-buku atau tulisan. Selain itu, focus group discussion (FGD) juga dilakukan untuk mendapatkan data penelitian ini. Data primer didapatkan melalui observasi partisip lapangan dan melakukan wawancara dengan para informan. Data sekunder bersumber dari foto, telaah dokumen, dan hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasil analisis dan interpretasi data menemukan bahwa beberapa nilai DNT yang diidentifikasi dalam pelayanan jemaat di HKBP Yogyakarta adalah: (1) nilai kekeluargaan, (2) nilai menghormati, (3) nilai mengayomi, dan (4) nilai bijaksana. Strategi integrasi nilai DNT dalam pelayanan jemaat dilakukan melalui tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Integrasi nilai DNT dalam pelayanan jemaat berdampak pada tataran individu, komunitas, dan tataran organisasi. Dampak pada tataran individu adalah dapat meningkatkan kualitas sumber daya pelayan, sedangkan pada tataran komunitas berdampak pada peningkatan solidaritas jemaat, dan resolusi konflik keluarga jemaat. Pada tataran organisasi, integrasi nilai DNT pada pelayanan jemaat berdampak terhadap peningkatan kuantitas anggota jemaat, dan peningkatan komitmen organisasi anggota jemaat.

Sikkat Sitompul (2023). The Application of “Dalihan na Tolu” Values in the Church: An Exploratory Study of Strategies and Impacts of Integrating Local Wisdom Values on the Congregational Ministry.Salatiga: Doctoral Study Program of Management, Faculty of Economics and Business, Universitas Kristen Satya Wacana.

The concept of local wisdom is an intriguing research topic for understanding its role in organizational performance, particularly in the field of human resource management. The local wisdom appears to be a stimulus or alternative in addressing management challenges in this modern era, especially regarding efforts to improve the organizational performance. In addition to employing a modern management approach, scholars and organizational leaders are currently looking back to long-held cultural values to be investigated further and used for organizational management purposes. The creation of local wisdom is carried out not only in profitable organizations, but also in the non-profit organizations, such as the church. Contextual theology is one of the efforts to identify the truth inherent in the local wisdom that is consistent with the truth of the Bible, so that the local culture is neither elevated above the Bible or used just to spread religious teachings, but has an impact on the congregational ministry. One applicable method is to integrate the local wisdom values into the congregational ministry. The integration of local wisdom values into the congregational ministry is accomplished through a series of strategic measures that bring advantages at the individual / church community, and the church strucure / governance level. The purposes of this study are to analyze the integration of local wisdom values of “Dalihan na Tolu” (DNT) in the congregational ministry, discover DNT values developed in the congregational ministry, analyze the DNT value integration strategy in the congregational ministry, and analyze the impact of integrating the DNT values in the congregational ministry. This study was done in a qualitative-exploratory method with a case study approach. The data was collected using participatory field observation methods, and through unstructured interviews and data documentation in the form of books or writings. In addition, focus group discussions (FGDs) were also held to collect the data. Primary data sources were obtained from the participatory field observation and interviews with informants. Meanwhile, secondary data sources were obtained from pictures, document reviews, and previous research results. The results of analysis and data interpretation show that several DNT values identified in the congregational ministry at HKBP Yogyakarta included: (1) family; (2) respectful; (3) affection; and (4) wisdom. Planning, implementation, and evaluation were stages used to execute the strategy of integrating the DNT values into the congregational ministry. The DNT value integration on the congregational ministry impacted individuals, communities, and organizations. At the individual level, it had the potential to improve the quality of servant resources. At the community level, it had the potential to increase the congregational solidarity and church family conflict resolutions. Meanwhile, at the organizational level, it had the potential to grow the number of church members as well as their organizational commitment.