Peran United Nations Children's Fund (UNICEF) dalam Menangani Gizi Buruk Pengungsi Anak Rohingya di Bangladesh pada tahun 2017-2019

Abstract

Ketiadaan status kewarganegaraan menyebabkan etnis Rohingya tidak mendapat perlindungan dari sebuah negara khususnya Myanmar, sehingga mereka melarikan diri dan mengungsi ke Bangladesh dan menetap di kamp-kamp pengungsian yang terletak di daerah Cox's Bazar. Kamp pengungsian Cox’s Bazar banyak mengalami masalah kesehatan khususnya gizi buruk. Gizi buruk menjadi salah satu kondisi serius yang mengancam anak-anak khususnya anak-anak Rohingya yang berusia dibawah 5 tahun yang mengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh mulai tahun 2017 hingga 2019. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk diantarnya yaitu, faktor internal seperti ketidakcukupan pangan, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi, kurangnya pengetahuan gizi, dan keterbatasan layanan kesehatan, sedangkan faktor ekternal seperti konflik dan keterbatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran United Nations Children's Fund (UNICEF) dalam menangani gizi buruk pengungsi anak Rohingya di Bangladesh pada tahun 2017-2019. Penelitian ini dilakukan melalui penelusuran studi kepustakaan atau dokumentasi melalui literatur-literatur terkait permasalahan yang diangkat seperti buku, jurnal, artikel-artikel maupun literatur terpercaya dan situs resmi lainnya. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif, dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan kerjasama anatara Pemerintah Bangladesh dengan UNICEF dalam menangani gizi buruk pada anak Rohingya. Selain itu, UNICEF juga telah berperan aktif dalam memberikan pemenuhan gizi, perawatan medis, edukasi gizi, penyediaan WASH. Penelitian ini mengungkapkan bahwa peran UNICEF dalam menangani gizi buruk anak-anak Rohingya di Bangladesh selama periode 2017-2019 memiliki dampak positif, yang dapat mengobati anak-anak yang menderita gizi buruk dan membuat prevalensi gizi buruk anak-anak Rohingya mengalami penurunan.

The lack of citizenship status means that the Rohingya do not receive protection from a country, especially Myanmar, so they fled and fled to Bangladesh and settled in refugee camps located in the Cox's Bazar area. Cox's Bazar refugee camps have many health problems, especially malnutrition. Malnutrition is one of the serious conditions that threaten children, especially Rohingya children under the age of 5 who fled to Cox's Bazar, Bangladesh from 2017 to 2019. Some of the factors that influence the occurrence of malnutrition include internal factors such as food insufficiency, lack of access to clean water and sanitation, lack of nutritional knowledge, and limited health services, while external factors such as conflict and limited access to humanitarian assistance. This study aims to determine the role of the United Nations Children's Fund (UNICEF) in dealing with malnutrition of Rohingya child refugees in Bangladesh in 2017-2019. This research is conducted through a literature study or documentation search through literature related to the issues raised such as books, journals, articles and trusted literature and other official websites. This research also uses qualitative methods, and the results of this study show that there is a cooperative relationship between the Government of Bangladesh and UNICEF in dealing with malnutrition in Rohingya children. In addition, UNICEF has also played an active role in providing nutrition, medical care, nutrition education, WASH provision. This study reveals that UNICEF's role in dealing with malnutrition of Rohingya children in Bangladesh during the period 2017-2019 has a positive impact, which can treat children suffering from malnutrition and make the prevalence of malnutrition of Rohingya children decrease.