Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/31956
Title: Kelayakan Ekonomi Kopi Robusta di Desa Lowungu Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung
Other Titles: Economic Feasibility Of Robusta Coffee Farming In Lowungu Village Bejen District Temanggung Regency
Authors: Young, Franscois Michael
Keywords: kopi robusta;produktivitas;R/C Ratio;B/C Ratio;BEP
Issue Date: Dec-2023
Abstract: Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang ada di dunia. Indonesia disebut negara agraris karena banyak penduduknya bekerja di sektor pertanian. Salah satu sektor pertanian yang penting bagi negara Indonesia adalah perkebunan. Salah satu komoditas perkebunan yang menjadi unggulan Indonesia adalah kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat digemari masyarakat. Kabupaten Temanggung adalah salah satu produsen kopi terbesar di Jawa Tengah. Pada praktiknya, tidak setiap tahun produksi kopi terutama kopi robusta tinggi. Terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan produktivitas kopi belum optimal diantaranya iklim dan hama. Apabila kendala tersebut menyerang, maka produksi kopi tidak bisa optimal (kebanyakan pohon kopi tidak berbuah lebat). Ketika kondisi ini berjalan terus menerus, Analisa terhadap kelayakan ekonomi perlu dilakukan supaya petani kopi bisa mengetahui apakah usahatani yang dijalankan tetap layak dilakukan atau tidak. Penelitian dilakukan di Desa Lowungu, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung pada bulan Juli - September 2023. Sampel yang digunakan berjumlah 52 orang yang diambil secara acak sederhana. Hasil analisis yang didapatkan adalah: Biaya usahatani sebesar Rp 22.824.463,69; penerimaan sebesar Rp 61.188.224,02; pendapatan sebesar Rp 38.363.760,33; R/C Ratio sebesar 2,68; B/C Ratio sebesar 1,68; BEP Produksi sebesar 553,58 kg/ha dan BEP harga sebesar Rp 15.379,92/kg. Berdasarkan hasil analisis maka usahatani kopi robusta di Desa Lowungu, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung dinyatakan layak untuk diusahakan.
Indonesia is one of the most agricultural countries in the world. Indonesia is called as an agricultural country because many of its residents work in the agricultural sector. One of the important agricultural sectors for Indonesia is plantations. One of Indonesia's leading plantation commodities is coffee. Coffee is one of the plantation commodities that is very popular with the public. Temanggung Regency is one of the largest coffee producers in Central Java. In practice, not every year coffee production, especially robusta coffee, is high. Several obstacles cause coffee productivity to not be optimal, including climate and pests. If these obstacles attack, then coffee production cannot be optimal (most coffee trees do not produce abundant fruit). When this condition continues, an analysis of economic feasibility can be carried out so that coffee farmers can find out whether the farming business they are running is still feasible or not. The research was conducted in Lowungu Village, Bejen District, Temanggung Regency in July - September 2023. The sample used was 52 people taken using simple random sampling. The results of the analysis obtained are: Farming costs amounting to Rp 22.824.463,69; revenue amounting to Rp 61.188.224,02; income of Rp 38.363.760,33; R/C Ratio of 2,68; B/C Ratio of 1,68; Production BEP is 553,58 kg and price BEP is Rp 15.379,92/ha. Based on the results of the analysis, robusta coffee farming in Lowungu Village, Bejen District, Temanggung Regency was declared suitable for cultivation.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/31956
Appears in Collections:T1 - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_522019001_Judul.pdf2.15 MBAdobe PDFView/Open
T1_522019001_Isi.pdf
  Until 9999-01-01
3.97 MBAdobe PDFView/Open
T1_522019001_Daftar Pustaka.pdf306.46 kBAdobe PDFView/Open
T1_522019001_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf
  Restricted Access
590.41 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.