Dampak Terapi Musik Barok terhadap Remaja Dengan Gejala Depresi

Abstract

Perubahan yang terjadi selama masa kanak-kanak menuju remaja bukan hal yang bisa dilalui oleh semua remaja, ada berbagai peristiwa yang tidak mengenakan terjadi selama proses kehidupan mereka. Remaja yang belum siap dengan setiap perubahan tersebut bisa membuat resiko depresi. Kejadian depresi dipengaruhi oleh perbedaan gender hal tersebut dikarenakan perasaan wanita lebih sensitif dibanding pria. Terapi Musik Barok sebagai salah satu teknik relaksasi untuk mengekspresikan emosi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi Musik Barok dalam mengurangi gejala depresi pada remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, melalui pendekatan eksperimen semu. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Glasgow Depression Scale. Jumlah responden sebanyak 230 namun yang teridentifikasi memiliki gejala depresi sebanyak 205 siswa/siswi di Sekolah Menengah Atas di Kota Salatiga. Hasil Analisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test, hasilnya diperoleh p = 0,00 (lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05) menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gejala depresi sebelum dan sesudah diberikan terapi Musik Barok. Dapat disimpulkan bahwa terapi Musik Barok dapat menjadi alat untuk individu dalam mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan secara verbal.

Kata Kunci: remaja, gejala depresi, terapi Musik Barok

Abstract The changes that occur during childhood to adolescence are not something that all adolescents can go through, there are various unwelcome events that occur during their life process. Adolescents who are not ready for every change can create a risk of depression. The incidence of depression is influenced by gender differences because women's feelings are more sensitive than men. Baroque Music Therapy as one of the relaxation techniques to express emotions. The purpose of this study was to determine the effect of Baroque Music therapy in reducing symptoms of depression in adolescents. This research was conducted using quantitative methods, through a pseudo-experimental approach. The measuring instrument used was the Glasgow Depression Scale questionnaire. The number of respondents was 230 but the number of students identified as having symptoms of depression was 205 students in high schools in Salatiga City. The results of the analysis using the Wilcoxon Sign Rank Test, the results obtained p = 0.00 (smaller than the significance value of 0.05) indicate that there is a significant difference between depressive symptoms before and after being given Baroque Music therapy. It can be concluded that Baroque Music therapy can be a tool for individuals to express emotions that are difficult to express verbally. Keywords: adolescents, depressive symptoms, Baroque Music therapy