Studi Kohort: Status Pertumbuhan Anak Stunting Di Wilayah Kerja Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan dan gizi di Indonesia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2020, secara global stunting pada anak di bawah lima tahun sebesar 149,2 juta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui status pertumbuhan anak stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Juwangi, riwayat pemberian ASI Ekslusif, vitamin A, panjang badan lahir, berat badan lahir, di Wilayah Kecamatan Juwangi, menganalisis perkembangan anak-anak stunting di Wilayah Kecamatan Juwangi sebagai lokus stunting di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder yang diambil dari e-PPBGM di Puskesmas Juwangi, Kabupaten Boyolali sebagai lokasi penelitian. Populasi penelitian terdiri dari anak-anak stunting berusia 12 sampai 59 bulan diperolah sampel berjumlah 70 anak. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Juwangi, Kabupaten Boyolali. Hasil dari penenlitian ini adalah data menunjukkan bahwa mayoritas kasus stunting terjadi pada anak laki-laki (37 anak) dan perempuan (33 anak), 7% berat badan lahir rendah, 13 % panjang badan lahir rendah. Pembahasan dari penelitian ini melibatkan seperti Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), dan imunisasi diidentifikasi sebagai kunci dalam mencegah stunting. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak-anak di Kecamatan Juwangi berisiko tinggi mengalami stunting, dan pemberian vitamin A secara berkala dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan anak.

Stunting is a health and nutrition problem in Indonesia. According to the World Health Organization (WHO), in 2020, globally stunting in children under five years was 149.2 million. The aim of this research is to determine the growth status of stunted children in the Juwangi District Health Center Work Area, the history of exclusive breastfeeding, vitamin A, birth length, birth weight, in the Juwangi District Area, to analyze the development of stunted children in the Juwangi District Area as a locus for stunting. in Boyolali Regency. This research uses a retrospective cohort study method using secondary data taken from e-PPBGM at the Juwangi Community Health Center, Boyolali Regency as the research location. The research population consisted of stunted children aged 12 to 59 months, with a sample of 70 children. This research was carried out in the working area of the Juwangi Health Center, Boyolali Regency. The results of this research are data showing that the majority of stunting cases occur in boys (37 children) and girls (33 children), 7% low birth weight, 13% low birth length. The discussion of this research involves Early Initiation of Breastfeeding, exclusive breastfeeding, provision of Complementary Food for Breast Milk, and immunization identified as keys in preventing stunting. The conclusion of this research is that children in Juwangi District are at high risk of experiencing stunting, and regular administration of vitamin A can have a positive impact on children's growth.