Profil Hematologi Susuh Kura (Sulcospira testudinaria) dari Perairan Sungai Senjoyo, Jawa tengah

Abstract

Pemantauan kualitas perairan di Sungai Senjoyo, Jawa Tengah perlu dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah degradasi lingkungan akibat pengembangan aktivitas pariwisata di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil hematologi Susuh Kura (Sulcospira testudinaria) dari perairan Sungai Senjoyo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Survei terhadap populasi S. testudinaria dan kualitas perairan dilakukan di lima stasiun pengamatan yang ditentukan menggunakan metode purposive random sampling berdasarkan tingkat kepadatan aktivitas pariwisata. Sampel hemosit S. testudinaria digunakan untuk dihitung nilai Total Haemocyte Count (THC) dan Differential Haemocyte Count (DHC) di setiap stasiun pengamatan. Pengaruh lokasi terhadap parameter THC, DHC, dan parameter fisika-kimia air dianalisis menggunakan ANOVA (SPSS versi 25). Korelasi antara profil hemosit S. testudinaria dengan kualitas air dianalisis dengan metode Canonical Correspondence Analysis (CCA) menggunakan aplikasi PAST 4.03. Berdasarkan profil hemosit S. testudinaria menunjukkan bahwa nilai THC dan hyalinosit, semi granulosit dan granulosit berturut-turut berada pada kisaran 77 x 103 – 98 x 103 sel/mL, 29,6% - 44,2% sel/mL, 20,2% - 34,8% sel/mL dan 35,6% - 44,3% sel/mL. Suhu air dan kecepatan arus berturut-turut berkisar antara 23˚C - 24˚C dan 0,36 m/s – 0,44 m/s, sedanglam nilai pH, TSS, BOD, kandungan fosfat, nitrat dan amonia berturut-turut berkisar antara 7,2 – 7,4, 0,30 mg/L – 0,37 mg/L, 1.16 mg/L – 4,5 mg/L, 0,03 mg/l – 0,12 mg/L, 6,90 mg/L – 10,43 mg/L, dan 0,19 mg/L – 0,31 mg/L. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas perairan di Sungai Senjoyo masih dalam kondisi normal dan layak bagi biota air tawar melangsungkan hidupnya, serta parameter fisika dan kimia sesuai baku mutu air sungai kelas 3 dalam PP Nomor 22 Tahun 2021 masih dalam keadaan baik. Berasarkan hasil analisis dengan menggunakan CCA menunjukkan bahwa, THC berkorelasi negatif dengan semua parameter kualitas air, sedangkan. persentase hyalinosit, persentase semi granulosit, maupun persentase granulosit berkorelasi positif dengan semua parameter kualitas air. Selain itu, adanya aktivitas yang mengahasilkan bahan pencemar dan limbah domestik dapat berimplikasi yang mengarah pada menurunnya kualitas air yang akan menganggu sistem keseimbangan ekologi menjadi tidak stabil.