Pengembangan Kartu Kuartet Sinau Rempah Sebagai Media Internalisasi Jalur Rempah Jawa Tengah

Abstract

Internalisasi jalur rempah rempah di Jawa Tengah terpusat pada wilayah Pantai Utara. Di lain sisi, narasi jalur rempah dalam buku teks sejarah di Sekolah Menengah Atas fokus pada kerajaan, kedatangan bangsa Barat, serta komoditas rempah-rempah dari Kepulauan Maluku. Oleh karena itu, sebuah inovasi yang mampu menyentuh aspek kontekstual dan mampu menggali pengetahuan, tradisi, dan jaringan rempah-rempah dibutuhkan. Salah satunya melalui penciptaan kartu Sinau Rempah. Akan tetapi, media tersebut masih memiliki kekurangan sekalipun sudah tiga kali direvisi. Berdasarkan pada siklus kedua tahap pertama metode penelitian pengembangan Gall et al, peneliti memproduksi media baru. Media tersebut adalah kartu kuartet rempah, berjumlah 24 kartu, terdiri dari kategori komoditas, ramuan, olahan, profesi, alat, serta teknik pengolahan rempah-rempah. Akhirnya, peneliti berargumen bahwa penelitian tentang internalisasi jalur rempah khususnya Jawa Tengah selalu membuka peluang untuk penciptaan purwarrupa media alat peraga

The internalisation of the spice route in Central Java focuses on the North Coast region. However, high school history textbooks only highlight kingdoms, the arrival of westerners and spices from the Maluku Islands. Therefore, we need to address the contextual aspects and explore the knowledge, traditions and networks of spices. Sinau Rempah is an alternative innovation. It has been reworked three times, but relatively unstated. Based on the second cycle of the first stage of Gall et al's developmental research method, I am producing a new medium. It is a spice quartet of 24 cards consisting of commodity, ingredients, products, occupations, tools and spice processing techniques categories. Finally, I argue that research on the internalisation of spice routes, especially in Central Java, always opens up opportunities for the creation of media prototypes of teaching aids