Kajian Teologi Kontekstual terhadap Pemaknaan Realita Pluralitas Agama dalam Rumusan Konsep Keselamatan Pemahaman Iman GPIB

Abstract

Indonesia merupakan bangsa yang dianugerahi dengan kenyataan pluralitas yang tidak dapat dipungkiri. Salah satunya adalah pluralitas agama. Pluralitas agama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tak pelak berpotensi memantik umat beragama ke dalam situasi konflik karena menganggap bahwa agama yang berbeda dari agamanya tidak akan memperoleh keselamatan dan mengkristal dalam paham eksklusivisme yang pada akhirnya dapat memecah kerukunan dalam tatanan kehidupan yang plural. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) merupakan salah satu institusi keagamaan di Indonesia yang memiliki peran untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia. Secara konkret, GPIB berusaha menjawab tantangan pluralitas agama yang ada dalam konteks Indonesia melalui perumusan pemahaman iman GPIB. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana GPIB memaknai realita pluralitas agama di Indonesia dalam rumusan Pemahaman Imannya, terkhusus pada rumusan konsep keselamatan dan bagaimana GPIB membangun refleksi teologis yang kontekstual terhadap konteks Indonesia berdasarkan model-model teologi kontekstual Stephen Bevans. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan library research dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa GPIB menghargai realita pluralitas agama di Indonesia sebagai anugerah dari Allah dan Allah juga mengaruniakan keselamatan bagi agama-agama lain melalui jalan yang agama tersebut mengerti. Sehingga refleksi teologi kontekstual berdasarkan model-model Bevans yang sesuai dengan hasil penelitian tersebut merupakan model antropologis yang memaknai bahwa Allah bekerja dari dalam konteks, dalam hal ini konteks Indonesia dengan realita pluralitas agamanya.

Indonesia is a nation endowed with an undeniable truth of plurality. One aspect of this is the plurality of religion. The plurality of religion in the Indonesian nation has potentially sparked religious people into conflict situations, viewing a religion that differs from its religion as lacking salvation and crystallizing in the exclusion of religion that can eventually break open harmony in a pluralistic way of life. The Protestant Church in Western Indonesia (GPIB) is one of the religious institutions in Indonesia that plays a role in preserving the unity and integrity of the nation. Specifically, GPIB seeks to address the challenges of religious pluralism in the Indonesian context by formulating its faith understanding. This research aims to understand how GPIB interprets the reality of religious pluralism in Indonesia through the formulation of its Faith Understanding, focusing mainly on the formulation of the concept of salvation and how GPIB constructs contextual theological reflections on the Indonesian context based on the contextual theology models of Stephen Bevans. The methodology employed is qualitative research using a combination of library research and interviews. The findings of this research indicate that GPIB acknowledges the reality of religious pluralism in Indonesia as a gift from God, and God bestows salvation upon other religions through paths that each religion understands. Therefore, contextual theological reflection based on Bevans' models, aligned with the research results, represents an anthropological model interpreting that God works from within the context—in this case, the Indonesian context with its religious pluralism.