Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32261
Title: | Kajian Pendidikan Intergenerasi Terhadap Model Pendampingan Remaja Di GKJW Jemaat Kraksaan |
Authors: | Anggraeni, Hulda Kristina |
Keywords: | Intergenerasi;Remaja;teori generasi;model pelayanan intergenerasi;Teenagers;generation theory;intergenerational;intergenerational service model |
Issue Date: | Dec-2023 |
Abstract: | Perpecahan jemaat terjadi karena adanya pemisahan jemaat menurut usia dan generasi sehingga mampu memperluas kesenjangan generasi. Rusaknya hubungan antar jemaat di dalam gereja terjadi karena adanya kesenjangan generasi. Kecenderungan melakukan pendekatan kategorial saat ini juga terlihat lebih mendominasi pada pelayanan dalam gereja. Akan tetapi, remaja dan pemuda mempunyai beberapa kelemahan, yakni di antara mereka sesama anggota remaja dan pemuda cenderung membuat kelompok-kelompok yang sesuai dengan usia mereka sehingga perilaku ini akan membuat perpecahan di dalam kategorial remaja dan pemuda. Dengan menerapkan pelayanan yang bersifat intergenerasi ini diupayakan bisa mengatasi kelemahan yang terjadi. Tulisan ini bertujuan mengkaji model pendampingan remaja di GKJW Jemaat Kraksaan dari perspektif pendidikan intergenerasi sebagai upaya pemulihan kehidupan bergereja. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Peneliti memberikan tawaran pola pendidikan intergenerasi dalam gereja setelah menganalisis perkara gap generasi yang terjadi dengan menggunakan teori generasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa GKJW Jemaat Kraksaan sudah menerapkan pendidikan intergenerasi melalui penggabungan antara remaja dengan pemuda, dalam pelaksanaan ibadah dan kegiatan di luar ibadah mereka bisa membangun relasi yang sangat baik satu dengan yang lain. Church splits happen as a result of congregations being divided by generation and age, which can deepen the generation gap. Broken relationships between congregants in the church occur because of the generation gap. The tendency to take a categorical approach also seems to dominate the ministry in the church. However, teenagers and youth have some weaknesses, namely among their fellow teenagers and youth members tend to make groups according to their age so that this behavior will create divisions within the categories of teenagers and youth. By implementing intergenerational services, it is hoped to overcome this weakness. In an effort to revive church life, this essay seeks to investigate the youth mentorship program at the GKJW congregation in Kraksaan from the angle of intergenerational education. The research method is descriptive qualitative, and interviews and observations are used to obtain data. The researcher offers a pattern of intergenerational education in the church after analyzing the case of the generation gap that occurs using generational theory. The results of this study show that GKJW congregation Kraksaan has implemented intergenerational education through the merging of teenagers and youth, in the implementation of worship and activities outside worship they can build relationships with one another |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32261 |
Appears in Collections: | T1 - Theology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_712019187_Judul.pdf | 837.66 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712019187_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 565.79 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712019187_Daftar Pustaka.pdf | 365.68 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712019187_Formulir Pernyataan Persetujuaan Penyerahan Lisensi Nonekslusif Tugas Akhir dan Pilihan Embrigo.pdf Restricted Access | 521.95 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.