Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32287
Title: Strategi Koping Agama dan Kesejahteraan Psikologis pada Korban Bencana Alam Gunung Sinabung: Tinjauan Psikologi Agama
Other Titles: Religious Coping Strategies and Psychological Well-Being in Mount Sinabung Disaster Victims: A Psychology of Religion Review
Authors: Ketaren, Wina Diakoni Br
Keywords: Kesejahteraan Psikologis;Strategi Koping Agama;Psikologi Agama;Bencana Alam;Gunung Sinabung;Psychological Well-Being;Religious Coping Strategies;Psychology of Religion;Natural Disaster;Mount Sinabung
Issue Date: 10-Dec-2023
Abstract: Meletusnya Gunung Sinabung secara mengejutkan pada tahun 2010 silam hingga kini menyebabkan banyak dampak yang signifikan bagi kelangsungan kehidupan masyarakat Karo terutama masyarakat yang tinggal di bawah kaki gunung tersebut. Masyarakat Karo yang bermata pencaharian utama sebagai petani harus mengalami gagal panen, komoditas pertanian dan ratusan hektar lahan pertanian rusak, ratusan ribu ternak lenyap, kerusakan infrastruktur, hingga kehilangan tempat tinggal. Selain itu, dampak psikologis juga tidak dapat dihindari dari bencana letusan Gunung Sinabung. Banyaknya dampak dan perubahan yang dialami korban bencana alam Gunung Sinabung dapat berpengaruh pada penghayatan dan keadaan kesejahteraan psikologisnya. Kesejahteraan psikologis merupakan keadaan ketika individu memiliki sikap positif terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Kesejahteraan psikologis adalah hasil dari evaluasi diri individu terhadap pengalaman-pengalaan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kesejahteraan psikologis dan juga bagaimana strategi koping agama yang dilakukan oleh korban bencana alam Gunung Sinabung ditinjau dari perspektif psikologi agama. Hal tersebut dilakukan karena agama dinilai memiliki peranan penting dalam mengelola stress kehidupan, agama dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan harapan kepada individu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis terhadap lima orang partisipan berusia dewasa berjenis kelamin laki-laki sebanyak tiga orang dan dua orang perempuan. Kelima partisipan adalah korban bencana alam Gunung Sinabung yang pernah tinggal di pengungsian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelima partisipan memiliki kesejahteraan psikologis yang cukup baik, dimana partisipan memiliki penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan pengungsian, otonomi, tujuan hidup yang jelas, dan pertumbuhan pribadi. Beriringan dengan kesejahteraan psikologis, korban bencana Gunung Sinabung juga menunjukkan perilaku koping beragama yang cukup tinggi. Kelima partisipan memiliki keyakinan keagamaan yang tinggi dalam menghadapi dan memaknai bencana Gunung Sinabung. Setiap partisipan menggunakan koping agama yang bersifat positif dan menggunakan strategi collaborative, yaitu melalui aktivitas berdoa, beribadah, dan berpuasa. Di samping itu setiap partisipan juga tetap aktif mengusahakan kehidupannya karena mereka meyakini bahwa Tuhan juga akan memberikan tanda-tanda atau jalan untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi.
The shocking eruption of Mount Sinabung in 2010 has caused many significant impacts on the survival of the Karo people, especially the people who live under the foot of the mountain. Karo people whose main livelihood is as farmers must experience crop failure, agricultural commodities and hundreds of hectares of agricultural land damaged, hundreds of thousands of livestock disappeared, infrastructure damage, and loss of housing. In addition, the psychological impact is also unavoidable from the eruption of Mount Sinabung. The many impacts and changes experienced by victims of the Mount Sinabung natural disaster can affect their appreciation and state of psychological well-being. Psychological well-being is a state which individuals have a positive attitude toward themselves and others. Psychological well-being is the result of an individual's self-evaluation of his or her life experiences. This research aims to describe how psychological well-being and religious coping strategies carried out by victims of the Mount Sinabung natural disaster are viewed from the perspective of the psychology of religion. This is done because religion is considered to have an important role in managing life stress, religion can provide guidance, support, and hope to individuals. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach to five adult participants of male gender as many as three people and two women. The five participants are victims of the Mount Sinabung natural disaster who have lived in refugee camps. The results of this study indicate that the five participants have fairly good psychological well-being, where participants have self-acceptance, positive relationships with others, mastery of the refugee environment, autonomy, clear life goals, and personal growth. Along with psychological well-being, victims of the Mount Sinabung disaster also showed high religious coping behaviour. All five participants had high religious beliefs in facing and interpreting the Mount Sinabung disaster. Each participant uses religious coping that is positive and uses collaborative strategies, namely through praying, worshiping, and fasting activities. In addition, each participant also remains active in trying to live their lives because they believe that God will also provide signs or ways to solve the problems they are facing.
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32287
Appears in Collections:T1 - Theology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_712019023_Judul.pdf914.33 kBAdobe PDFView/Open
T1_712019023_Isi.pdf
  Until 2025-12-20
910.25 kBAdobe PDFView/Open
T1_712019023_Daftar Pustaka.pdf599.49 kBAdobe PDFView/Open
T1_712019023_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi Tugas Akhir dan Pilihan Embargo.pdf
  Restricted Access
1.07 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.