Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32418
Title: Faktor Penghambat Praktik SADARI pada Remaja Putri
Authors: Ondowapo, Magried Paulina
Keywords: Faktor Penghambat;Remaja Putri;SADARI;Inhibiting Factors;Young Women;BSE
Issue Date: Dec-2023
Abstract: Mendeteksi kanker payudara sejak dini sering dikenal dengan tindakan SADARI atau periksa payudara sendiri. Tindakan SADARI dianjurkan bagi perempuan usia subur, dapat dilakukan tanpa pergi ke fasilitas kesehatan, dan tidak mengeluarkan biaya, namun masih banyak perempuan yang tidak mempraktikkannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang menghambat remaja putri dalam melakukan pemeriksaan SADARI. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kuantitatif melalui survei, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Ferbruari 2023 di Kota Salatiga yang melibatkan 80 populasi dan 67 sampel remaja putri di ASRAMA UKSW. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang disebar secara online dan dianalisis menggunakan data deskritif. Hasil penelitian menunjukan bahwa buruknya keterampilan praktik SADARI menjadi faktor penghambat praktik SADARI yang paling utama, yaitu sebesar 71,74% , diikuti dengan keterbatasan waktu dan tempat sebesar 70,17% dan tingkat pengetahuan yang rendah sebesar 30,7%. Indikator faktor keterampilan SADARI antara lain baik 28,3% dan buruk 71,7%, waktu dan tempat yaitu paling banyak 70,1% dan sedikit 29,9% serta pengetahuan yaitu pengetahuan tinggi 69,3% dan rendah 30,7%. Dapat disimpulkan bahwa walaupun tingkat pengetahuan remaja putri tinggi, namun praktik SADARI dilakukan karena remaja putri memiliki keterbatasan dalam keterampilan dan lingkungan. Direkomendasikan agar tenaga kesehatan memberikan edukasi mengenai prosedur SADARI kepada remaja putri.
Detecting breast cancer early is often known as BSE or self-examination of the breasts. BSE is recommended for women of childbearing age, can be done without going to a health facility, and does not cost money, but there are still many women who do not practice it. The research aims to determine the factors that hinder young women from carrying out BSE examinations. The research method used is quantitative research type through surveys, with a cross sectional approach. This research was conducted in February 2023 in Salatiga City involving 80 population and 67 samples, young women at the SWCU ASRAMA. Data were collected using questionnaires distributed online and analyzed using descriptive data. The research results showed that poor BSE practice skills were the most important inhibiting factor in BSE practice, namely 71.74%, followed by limited time and place at 70.17% and low level of knowledge at 30.7%. BSE skill factor indicators include good 28.3% and poor 71.7%, time and place, namely at most 70.1% and at least 29.9% and knowledge, namely high knowledge 69.3% and low 30.7%. It can be concluded that although the level of knowledge of young women is high, the practice of BSE is carried out because young women have limitations in skills and environment. It is recommended that health workers provide education regarding BSE procedures to young women. Keywords: Inhibiting Factors, Young Women, BSE
URI: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32418
Appears in Collections:T1 - Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_462018092_Judul.pdf1.01 MBAdobe PDFView/Open
T1_462018092_Isi.pdf
  Until 9999-01-01
299.46 kBAdobe PDFView/Open
T1_462018092_Daftar Pustaka.pdf210.89 kBAdobe PDFView/Open
T1_462018092_Lampiran.pdf
  Until 9999-01-01
690.09 kBAdobe PDFView/Open
T1_462018092_Form Lisensi dan Embargo.pdf
  Restricted Access
1.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.