Motivasi Melayani dan Kesejahteraan Spiritual Pendeta HKBP yang melayani di Desa dan di Kota

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis motivasi melayani dan kesejahteraan spiritual pendeta HKBP yang melayani di desa dan di kota dari perspektif psikologi agama. Teori motivasi yang digunakan adalah teori dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Pada teori kesejahteraan spiritual berfokus pada empat domain : personal, comunal, evironmental dan trancendental. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi melayani dan kesejahteraan pendeta HKBP yang melayani di Desa dan di Kota. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pendeta berdasarkan faktor intrinsik adalah motivasi yang berasal dari kepuasan dan nilai-nilai internal individu, berhubungan dengan integritas tujuan, komitmen, dan kepuasan dalam melayani. Motivasi intrinsik tetap menjadi faktor penting dalam pelayanan pendeta, konteks tempat pelayanan dapat memengaruhi cara mereka menilai dan mengelola aspek imbalan eksternal dalam menjalankan tugas mereka. Hal ini penting untuk memahami perbedaan ini dalam mengelola pelayanan agama dan memenuhi kebutuhan beragam komunitas di berbagai lingkungan. Kesejahteraan spiritual dalam keempat domain berkontribusi positif terhadap kualitas hidup partisipan dan semangat pelayanannya. Hal ini menegaskan pentingnya dimensi spiritual dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks pelayanan. Penelitian ini menggarisbawahi kompleksitas dan relevansi kesejahteraan spiritual dalam berbagai aspek kehidupan. This research aims to describe and analyze the motivation to serve and the spiritual well-being of HKBP pastors who serve in villages and cities from the perspective of religious psychology. The motivation theory used is the two-factor theory proposed by Herzberg, namely intrinsic factors and extrinsic factors. The theory of spiritual well-being focuses on four domains: personal, communal, environmental, and transcendental. This research uses a qualitative research method with a phenomenological approach. The data collection technique in this research was carried out through interviews to identify the motivation to serve and the welfare of HKBP pastors who serve in villages and cities. The data analysis techniques used in this research are data collection, data reduction,data presentation, and concluding. The research results show that pastor motivation based on intrinsic factors is motivation that comes from individual satisfaction and internal values, related to goal integrity, commitment, and satisfaction in serving. While intrinsic motivation remains an important factor in pastors' ministry, the context of the ministry can influence how they assess and manage external reward aspects in carrying out their duties. It is important to understand these differences in managing religious services and meeting the needs of diverse communities in various settings. Spiritual well-being in the four domains contributes positively to participants' quality of life and their spirit of service. This emphasizes the importance of the spiritual dimension in everyday life and the context of service. This research underscores the complexity and relevance of spiritual well-being in various aspects of life.