Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Berdasarkan Best Practices: Studi pada Agrowisata Gunungsari Kopeng, Jawa Tengah

Abstract

Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat mengutamakan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan daya tarik wisata, sebab masyarakat yang tinggal di sekitar daya tarik wisata tidak hanya menjadi penonton tetapi memiliki peran penting dengan ikut berpartisipasi secara langsung. Karena faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sebuah daya tarik wisata selain mengembangkan potensi wisata yang dimiliki diperlukan juga partisipasi dari stakeholder dalam hal ini masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sebuah model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dari best practices pada Agrowisata Gunungsari Kopeng berdasarkan pendekatan komunitas, prinsip pariwisata berbasis masyarakat dan juga komponen 6A pada daya tarik wisata. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitiatif yakni mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan wawancara langsung kepada informan yang telah ditentukan berjumlah 12 orang terdiri dari pengelola daya tarik wisata, masyarakat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Agrowisata Gunungsari Kopeng telah memenuhi 6A komponen daya tarik wisata dan empat prinsip pengembangan daya tarik wisata. Agrowisata Gunungsari Kopeng dalam pengelolaannya tidak melibatkan pihak pengembang dari luar dengan tujuan agar masyarakat sekitar bisa ikut berpartisipasi secara maksimal dengan tujuan dapat mendapat penghasilan untuk meningkatkan perekonomian mereka. Oleh sebab itu, Agrowisata Gunungsari Kopeng layak menjadi best practices pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.