upaya bertahan pengemudi transportasi becak dalam era modernisasi di kota salatiga

Abstract

Berkembang dan bertambahnya moda transportasi publik modern, membawa dampak pada semakin sulitnya kompetisi yang dihadapi oleh para pengemudi becak untuk mendapatkan penumpang, sehingga berpengaruh terhadap perekonomian keluarga mereka. Dalam kondisi saat ini pengemudi becak harus mempunyai strategi yang harus dilakukan untuk tetap bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh pengemudi becak di kota Salatiga. Informan penelitian dalam penelitian ini adalah pengemudi becak yang berada di sekitar Pasar baru, kota Salatiga. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, maupun dokumentasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya bertahan yang dilakukan oleh pengemudi becak tradisional dalam mempertahankan becak sebagai sumber penghasilannya menjadi tiga upaya atau strategi bertahan yaitu strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan. Strategi aktif yang dilakukan oleh pengemudi becak dengan cara memiliki pekerjaan sampingan seperti buruh bangunan, buruh angkat barang,jualan bunga dan tambal ban. Selain dari itu pengemudi memanfaatkan potensi keluarga dalam bekerja untuk menambah sumber penghasilan dan pengemudi juga selalu aktif setiap hari di tempat mangkal masing-masing, Sehingga para penumpang atau langganan mereka tidak susah untuk mencari becak lagi. Strategi pasif yang dilakukan oleh pengemudi becak dengan menghemat pengeluaran kebutuhan dalam keluarga. Sedangkan strategi jaringan yang digunakan oleh pengemudi transportasi becak adalah dengan menjalin relasi atau hubungan dengan para langganan atau penumpang dan saling membantu antara sesama pengemudi transportasi becak yang ada dalam paguyuban becak di kota Salatiga.

The development and increase of modern public transportation modes has led to the increasingly difficult competition faced by becak drivers to get passengers, thus affecting the economy of their families. In the current condition, becak drivers must have a strategy to survive. This study aims to describe the efforts made by becak drivers in Salatiga city. The research informants in this study are becak drivers around Pasar Baru, Salatiga city. The research used qualitative research method, with data collection through direct observation, interview, and documentation. The results showed that the survival efforts made by traditional becak drivers in maintaining becak as their source of income into three efforts or survival strategies, namely active strategy, passive strategy and network strategy. Active strategies carried out by becak drivers by having side jobs such as construction laborers, laborers lifting goods, selling flowers and tire patches. Apart from that, drivers utilize the potential of the family in working to increase their source of income and drivers are also always active every day at their respective base places, so that passengers or their subscriptions are not difficult to find becak again. Passive strategies carried out by pedicab drivers by saving expenses on family needs. Meanwhile, the network strategy used by becak drivers is by establishing relationships or relationships with subscriptions or passengers and helping each other among becak drivers in the becak association in Salatiga city.