Pemidanaan Bagi Pelaku Tindak Pidana Mengikuti dan Mengorganisasikan Organisasi Terorisme dan Berpaham Radikal di Indonesia (Studi Kasus Putusan Nomor 737/Pid.Sus/2022/PN Jkt. Tim)

Abstract

Penelitian ini hendak mengkaji, mengetahui, dan menganilisis terkait isu hukum pemidanaan yang jelas bagi pelaku tindak pidana terorisme dan bagaimana teori pemidanaan dikaitkan dengan putusan hakim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif. Penelitian ini dilakukan menggunakan Putusan No mor 737/Pid.Sus/2020/PN Jkt Tim dan putusan lainnya yang dijadikan sebagai pembanding. Semua putusan tersebut menggunakan Pasal 15 jo. Pasal 7 UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. yang menjadi pembeda hanyalah kronologis dalam kasus yang digunakan penulis. Penelitian ini dilakukan karena pelaku tindak pidana teorisme sebagai kejahatan luar biasa seringkali hanya divonis rendah oleh majelis hakim. Hasil penelitian pada karya tulis ini yaitu majelis hakim memvonis rendah dikarenakan percaya pada teori pemidanaan gabungan yang bersifat membalas dan bersifat memperbaiki. Pedoman pemidanaanpun juga segera dibutuhkan agar memudahkan hakim untuk memberi vonis terhadap pelaku dikarenakan saat ini belum ada pedoman pemidanaan yang jelas terhadap pelaku tindak pidana terorisme.