Uji Kualitas Pakan Kepiting Bakau (Scylla serrata) Berbasis Substitusi Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terfermentasi

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas pangan dengan permintaan pasar yang tinggi di Indonesia. Tanaman leguminosa merupakan salah satu tanaman dengan kandungan protein tinggi yang kebedaraan melimpah, tetapi penggunaannya sebagai bahan baku alternatif masih sangat minim di Indonesia. Daun lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tumbuhan leguminosa yang melimpah serta memiliki kandungan protein yang tinggi tetapi potensinya sebagai bahan baku substitusi pakan kepiting bakau masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas pakan berbahan dasar daun lamtoro terfermentasi sebagai pakan kepiting bakau. Formulasi pakan dilakukan dengan mensubstitusikan tepung daun lamtoro terfermentasi sebagai salah satu sumber protein disamping tepung ikan dengan target kandungan protein sebesar 30-40% dan lemak 5,3–13,8%. Selanjutnya pakan yang dibuat dan dicetak dalam bentuk pelet diuji proksimat, palatabilitas pakan, dan karakter fisiknya. Pakan dengan substitusi daun lamtoro 32% dengan tambahan tepung cangkang kepiting 10%, tepung ikan kembung 35%, minyak ikan 0,9%, dan terasi udang 4,5% mempunyai kandungan protein 32,74%, lemak 6,75%, dan metabolik energi 18,40 % yang mencukupi kebutuhan nutrisi kepiting. Pakan dengan substitusi daun lamtoro juga menunjukan stabilitas fisik yang baik, tetapi nilai dispersinya masih tinggi. Uji organoleptik antara kedua pakan memiliki sedikit perbedaan terutama pada aroma dan warna. Uji palatabilitas menunjukkan bahwa kedua pakan tidak menujukan perbedaan yang signifikan dan masih mempunyai daya tarik bagi hewan uji. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa daun lamtoro layak untuk digunakan sebagai bahan baku alternatif dalam substitusi pakan karena dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, dan tidak mengurangi palatabilitas serta daya tarik pakan bagi kepiting bakau.