Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32896
Title: | Iptem Dalam Suku Muyu Papua Bagi Perempuan Yang Menjalankan Masa Nifas Dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan |
Authors: | Tildjuir, Maychelle Esther Gabriela |
Keywords: | Masa Nifas;Iptem;Pendampingan Keindonesiaan;Nifas Period;Indonesian Assistance |
Issue Date: | 5-Mar-2024 |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Iptem dalam Suku Muyu bagi perempuan yang menjalankan masa nifas dari perspektif pendampingan keindonesiaan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pengasingan yang dilakukan oleh perempuan Suku Muyu yang dipercaya membawa hawa kurang baik pada saat menjalani masa nifas yaitu masa setelah melahirkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam yang ditujukan kepada kepala kampung dan 2 orang perempuan yang telah menjalankan pengasingan Iptem. Hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan kemudian dikaji dengan menggunakan teori pendampingan keindonesiaan dari Jacob Daan Engel. Berdasarkan hasil dari lapangan kemudian dianalisis, dapat disimpulkan bahwa tradisi pengasingan dalam suku Muyu bagi perempuan usai melahirkan dan menjalankan masa nifas ini memiliki faktor-faktor yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam diri perempuan dalam masa nifas tersebut. Itu sebabnya pendampingan keindonesiaan yang dilakukan oleh setiap pembimbing menjadi signifikan guna memberdayakan manusia sebagai bentuk kepedulian bagi sesama makhluk sosial dengan wujud berbagi rasa, penerimaan, perhatian, dan kasih sayang dengan mengedepankan empati serta dukungan tanpa mengharapkan penghargaan. This study aims to analyze Iptem in the Muyu Tribe for women who carry out the postpartum period from the perspective of Indonesian assistance. This research was motivated by the phenomenon of exile carried out by Muyu Tribe women who are believed to bring bad air during the puerperium, namely the period after giving birth. The method used in this study is qualitative research with the type of ethnographic research. This study used data collection techniques in the form of in-depth interviews addressed to the village head and 2 women who had run Iptem exile. The results of the research obtained from the interviews conducted were then studied using the theory of Indonesian assistance from Jacob Daan Engel. Based on the results of the field and then analyzed, it can be concluded that the tradition of exile in the Muyu tribe for women after giving birth and carrying out the puerperium has factors that cause changes in women during the puerperium. That is why the Indonesian assistance carried out by each guide is significant in empowering humans as a form of concern for fellow social beings by sharing feelings, acceptance, attention, and affection by prioritizing empathy and support without expecting appreciation. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/32896 |
Appears in Collections: | T1 - Theology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_712019090_Judul.pdf | 1.77 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712019090_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 719.79 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712019090_Daftar Pustaka.pdf | 513 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_712019090_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo.pdf | 3.65 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.