Tinjauan Etika Solidaritas terhadap Praktik dan Makna Tradisi Tahul bagi Jemaat GMIT Foimahen Anainfar-Alor

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan praktik dan makna tradisi tahul dan juga menganalisis tinjauan etika solidaritas terhadap praktik dan makna tradisi tahul bagi jemaat GMIT Foimahen Anainfar-Alor. Penelitian ini menggunakan teori etika solidaritas Kristen Protestan dari Brian Matz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, lalu menggunakan pengambilan data jenis purposive, dan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Melalui proses penelitian, ditemui bahwa tradisi Tahul yang diterapkan oleh jemaat GMIT Foimahen Anainfar memiliki dampak positif yang sangat besar dalam keberlangsungan kehidupan jemaat. Beretika solidaritas yang dilakukan oleh Jemaat GMIT Foimahen sebagai bentuk dari praktik tahul menjadikan sebuah makna bahwa tidak saja melakukan kasih kepada sesama jemaat, melainkan juga kepada umat beragama lain dalam lingkup wilayah yang kecil maupun besar. Beretika solidaritas yang dilakukan oleh jemaat GMIT Foimahen Anainfar dalam tatanan praktik tahul menjadikan setiap jemaat merefleksikan kembali nilai-nilai Kristiani yang telah diajarkan oleh para rasul. Praktik tahul menjadi bentuk solidaritas sebagai makhluk sosial yang memiliki tanggung jawab etis untuk peduli kepada sesama yang membutuhkan bantuan, sama seperti yang telah ditekankan oleh Brian Matz sendiri mengenai beretika solidaritas kepada kaum marginal atau mereka yang terpinggirkan. Praktik dari tradisi tahul yang dilakukan oleh jemaat GMIT Foimahen Anainfar Alor melalui toleransinya dalam beretika solidaritas telah mencerminkan kehadiran Allah dalam kehidupan mereka yang membutuhkan pertolongan.