Tingkat Pengetahuan dan Peran Kader Puskesmas di Salatiga Tentang Deteksi dan Pencegahan Tb Paru

Abstract

Latar Belakang: Penemuan kasus Tb paru, memiliki peran penting untuk mencegah penularan terhadap orang lain. Di Jawa Tengah sendiri pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 230 jiwa yang menderita Tuberkulosis. Penemuan kasus ini, dapat dilakukan karena peran serta masyarakat terutama kader. Kader memiliki peran penting untuk dapat mendeteksi dini Tb serta melakukan pencegahan penularan Tb di masyarakat. Kota Salatiga sudah memiliki kader Tb namun belum ada penelitian yang meneliti tentang pengetahuan para kader Tb dalam deteksi dan pencegahan Tb Paru. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengetahuan kader tentang deteksi dan pencegahan penyakit Tuberkulosis paru. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dengan analisis univariat menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Populasi penelitian ini adalah para kader puskesmas di Kota Salatiga. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan Tb dan Pencegahan Tb Paru. Hasil penelitian dari 18 responden untuk tingkat pengetahuan sebanyak 17 (94%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Untuk peran kader sebanyak empat (22%) responden memilki peran cukup. Kesimpulan dalam penelitian ini tingkat pengetahuan kader puskesmas di Salatiga tentang Tb didapatkan hasil dalam kategori baik meskipun ada kader yang termasuk dalam ketegori cukup. Kader Tb sebagian besar sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang apa itu Tb, penyebab terjadinya Tb, tanda dan gejala Tb, cara pencegahan serta penanganan pasien Tb. Sedangkan untuk peran kader dalam deteksi dan pencegahan Tb ditemukan ada kader yang tergolong kategori baik tetapi ada kader yang perannya masih kurang. Karena dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang kader Tb meskipun pengetahuannya baik tetapi dalam perannya memberikan penyuluhan serta menemukan terduga Tb di masyarakat masih kurang.