Deteksi Dini Faktor risiko Penyakit Tidak Menular Pada MahasiswaUniversitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Asal Papua Pegunungan

Abstract

Data dari Global Health Metric menyebutkan bahwa dari lima besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia, didominasi oleh penyakit tidak menular yakni Stroke (25.9%), Penyakit Jantung Iskemik (28.3%), Diabetes Melitus (49.9%), dan Sirosis (8.2%). Deteksi dini penyakit tidak menular memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut. Sehingga tujuan dari penelitian untuk mengetahui gambaran faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Mahasiswa/I kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan melakukan screening pemeriksaan kesehatan. Metode penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik Analisa data menggunakan metode teknik analisis deskriptif. pengumpulan data menggunakan survey, observasi atau wawancara. 134 responden dari etnis Papua Pegunungan Mahasiswa/i UKSW dan bersedia bergabung menjadi partisipan. Kondisi Overweight (25-29,99) 33%, sedangkan 73 responden berada dalam kategori Normal Range (18,5-24,99) dengan persentase 54%. Selain itu, 11 responden masuk dalam kategori Obes Class 1 (30-34,99) dengan persentase 9%, dan 5 responden masuk dalam kategori Underweight (<18,5) dengan persentase 4%. Hasil menunjukkan responden memiliki indeks massa tubuh dalam rentang normal, namun masih ada yang mengalami overweight dan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk PTM seperti diabetes mellitus. Kesimpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor pola makan dan riwayat penyakit diabetes berkontribusi pada risiko terjadinya penyakit tidak menular, khususnya diabetes mellitus, di kalangan mahasiswa. Edukasi mengenai gaya hidup sehat juga perlu ditingkatkan untuk mencegah dan mengelola penyakit tidak menular. xiii Penelitian ini memberikan sumbangan penting dalam upaya deteksi dini PTM, khususnya diabetes mellitus, serta menyediakan informasi yang berguna bagi penyusunan kebijakan dan program intervensi kesehatan yang lebih efektif.

Data from the Global Health Metric states that among the top five causes of death in Indonesia, non-communicable diseases are predominantly stroke (25.9%), ischemic heart disease (28.3%), diabetes mellitus (49.9%), and cirrhosis (8.2%). Early detection of non-communicable diseases plays an important role in prevention and control efforts. So the aim of the research to find out the picture of risk factors of Non-communicable Diseases (NCDs) in Students/I campus of Christian University Satya Wacana (UKSW) by performing screening health examination. Research methods are carried out using descriptive quantitative methods using cross-sectional approaches. Data analysis techniques use methods of description analysis techniques. data collection using surveys, observations or interviews. 134 respondents from the ethnic Papua Mountains Students/i UKSW and willing to join as participants. Overweight condition (25-29,99) 33%, while 73 respondents were in the Normal Range category (18,5-24,99) with a percentage of 54%. Furthermore, 11 respondents are in the Obesity Class 1 (30-34.99) category with a percent of 9%, and 5 respondents fall into the Underweight category (<18,5) with 4 percent. Results show that respondents have a body mass index within the normal range, but still have overweight and obesity, which are major risk factors for PTM such as diabetes mellitus. Conclusion: This study reveals that dietary factors and diabetes history contribute to the risk of non-communicable diseases, especially diabetes mellitus, among students. Healthy lifestyle education also needs to be enhanced to prevent and manage noncommunicable diseases. The research has made important contributions to early detection of PTM, diabetes mellitus, as well as providing useful information for more effective health policy and intervention programming.