Perlawanan Perempuan terhadap Sosio-Kultural yang Patriarkis dalam Film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak”

Abstract

Fenomena patriarki masih melekat kuat dalam kehidupan masyarakat. Berangkat dari ketertindasan yang dialami oleh kaum perempuan di Sumba melahirkan film feminis yang berlatar belakang Sumba sebagai rekasi untuk konstruksi realitas perempuan. Film yang merupakan media komunikasi audio-visual dapat dinikmati oleh banyak masyarakat dari berbagai kalangan usia maupun latar belakang sosial. Penggambaran perlawanan perempuan dalm film ini ingin menunjukkan bahwa perempuan pun sebenarnya mempunyai power dan kontrol terhadap dirinya. Melalui penelitian ini, akan menganalisis penggambaran perlawanan perempuan terhadap sosiokultural yang patriarkis dalam film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” menggunakan metode analsis Van Dijk yang didukung oleh teori feminisme Marxis (Sosialis). Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan studi analisis wacana.

Patriarchy still exists in society. Inspired from the opression happened to women in Sumba, a film is made with Sumbanese cultural context as the cultural background to construct the reality happened to women. Film, which is an audio-visual communication media, is able to be enjoyed with many people from any kinds of age and social background. The portrayal of the women’s resistance in this film is intended to show that women have power and control toward herself. This research will analyze the portrayal of women’s resistence towards the patriarchal socio-cultural condition in “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” using Van Dijk’s analyzing method which is supported with Marxist (Socialist)-Feminist. This research is expected to add the studies related to communication, especially which is related to the development of discourse analysis studies.