Penerapan Metode Design Thinking Pada Perancangan UI/UX Website Gereja Di Gereja GMIM Nimahesaan Pinaras

Abstract

Gereja GMIM Nimahesaan Pinaras belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi informasi secara optimal untuk mendukung pelayanan gereja. Hingga saat ini, segala informasi masih terbatas pada penyebaran lewat grup WhatsApp atau melalui pembacaan warta jemaat. Dari permasalahan tersebut maka diberikan solusi untuk merancang dan mengembangkan UI/UX website gereja yang berkaitan dengan ibadah dan keuangan gereja. Perancangan UI/UX website ini menggunakan metode Design Thinking yang terdiri dari lima tahap yaitu, Empathize, Define, Ideate, Prototype, Test. Hasil uji secara System Usability Scale (SUS) dengan menilai pada aspek kelayakan, kemudahan, dan kendala sistem. Keberhasilan desain UI/UX dapat diukur dengan minimal skor 70%. Hasil akhir dari pengujian dengan model pada SUS pada sistem website gereja menghasilkan skor sebesar 75.75% dan diklasifikasikan dalam kategori B, yang berarti GOOD. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perancangan ini berhasil.

The GMIM Nimahesaan Pinaras Church has not optimally utilized information technology to support church services. Until now, all information has been limited to WhatsApp groups or reading congregational news. From these problems, a solution is provided to design and develop the UI/UX of the church website related to worship and church finances. This website's UI/UX design uses the design thinking method in five stages: Empathize, define, ideate, prototype, and test. Test results using the System Usability Scale (SUS) by assessing feasibility, convenience, and system constraints. The success of UI/UX design can be measured with a minimum score of 70%. The final results of testing with the System Usability Scale (SUS) model on the church website system produced a SUS score of 75.75% and was classified in category B, which means GOOD. Therefore, this design was successful.