Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/33340
Title: | Peran Asean Political Security Community (APSC) Dalam Menangani Illegal Fishing di Perairan Natuna |
Authors: | Siamiloy, Stefanus Barens |
Keywords: | Perairan Natuna;Illegal Fishing;Asean Political Security Comunity;Organisasi Internasional;Kerjasama Internasional;Teori Liberalisme Institusional |
Issue Date: | 14-May-2024 |
Abstract: | Perairan Natuna terletak di Laut Cina Selatan dan termasuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia membuat wilayah ini kerap menjadi tempat terjadinya illegal fishing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Asean Political Security Community APSC dalam menangani Illegal fishing di Perairan Natuna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada prosedur dari analisis data kualitatif. Hasil dalam penetian ini menunjukan bahwa Illegal fishing yang dilakukan oleh negara-negara tetangga ASEAN dan juga Cina di perairan Natuna terjadi karena sumber daya kelautan yang sangat melimpah serta kurangnya pengawasan di laut-laut terluar negara Indonesia. Sehingga membuat Indonesia untuk mengambil langkah dengan melakukan kerjasama dengan ASEAN yang merupakan sebuah organisasi internasional dalam mengembangkan kebijakannya yaitu dengan menerapkan Asean Political Security Community untuk menangani masalah Illegal fishing. Meskipun dengan kebijakan yang diterapkan oleh ASEAN namun kasus illegal fishing ini masih terjadi hingga sekarang dan masih mengancam sumberdaya kelautan di perairan Natuna Natuna waters are located in the South China Sea and included in Indonesia's Exclusive Economic Zone, making this area frequently a place where illegal fishing occurs. This research aims to describe the role of the ASEAN Political-Security Community APSC in dealing with illegal fishing in Natuna waters. This research uses a qualitative approach with focusing on procedures for qualitative data analysis. The results of this research show that illegal fishing carried out by neighbouring ASEAN countries and China in Natuna waters as well occurs because of the very abundant marine resources and lack of supervision in the outermost seas of Indonesia. So Indonesia took steps by collaborating with ASEAN organization, which is an international organization in developing its policies, namely by implementing the ASEAN Political-Security Community to deal with the problem of Illegal fishing. Despite the policies implemented by ASEAN organization, cases of illegal fishing still occur today and still threaten marine resources in Natuna waters |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/33340 |
Appears in Collections: | T1 - International Relations |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_372019081_Judul.pdf | 490.43 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_372019081_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 391.82 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_372019081_Daftar Pustaka.pdf | 477.49 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_372019081_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo.pdf Restricted Access | 222.69 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.