Pemidanaan Tindak Pidana dengan Sengaja Melakukan Kekerasan Memaksa Anak Melakukan Persetubuhan dengannya atau dengan Orang Lain (Studi Kasus Putusan Nomor 147/Pid.Sus/2016/PN.Unr)

Abstract

Penelitian ini menggambarkan tentang peranan hakim dalam pemidanaan tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak sebagai pelaku terhadap anak dibawah umur. Dengan mempertimbangkan prinsip perlindungan hukum bagi anak yang berkonflik dengan hukum dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Dalam penelitian ini menggunakan metode library research yang mengkaji Putusan Nomor 147/Pid.Sus/2016/PN.Unr. Upaya hakim dalam memberikan sanksi terhadap anak sebagai pelaku diatur dalam Pasal 81 dan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan mengedepankan teori pemidanaan. Dalam mempertimbangkan tindak kejahatan yang dilakukan oleh terdkwa, dan telah terpenuhinya unsur-unsur yuridis hakim menyatakan bahwa anak pelaku yang melakukan tindak pidana kekerasan seksual terbukti sah telah melakukan kejehatan, sehingga majelis hakim menjatuhkan pidana berupa pidana penjara selama 7 tahun yang telah sesuai dengan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.