Hubungan Kelekatan Aman dengan Orang Tua Terhadap Kematangan Emosi Pada Remaja Penyandang Disabilitas Fisik

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi yang paling cepat dan banyak hal baru yang dirasakan oleh remaja, sehingga dibutuhkan kematangan emosi yang baik untuk mengatasi masalah emosional yang muncul. Hal itu juga harus dicapai oleh remaja penyandang disabilitas fisik, dimana mereka membutuhkan bantuan dari lingkungan terdekat yaitu orang tua, untuk mencapai kematangan emosinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kelekatan dengan orang tua terhadap kematangan emosi pada remaja penyandang disabilitas fisik. Partisipan pada penelitian ini adalah 56 remaja penyandang disabilitas fisik yang berada di Kota Salatiga, dengan rentang usia 11-20 tahun. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan inventory of parent attachment, yang terdiri dari bagian kelekatan aman dengan ibu dan kelekatan dengan ayah dan juga skala Emotional Maturity Scale (EMS) yang disusun oleh Yashvir Singh dan Mahesh Bhragava (2005). Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara kelekatan aman dengan orang tua terhadap kematangan emosi dengan korelasi r = 0,452 dan signifikansi 0,000 (p<0,05). Artinya semakin tinggi tingkat kelekatan aman dengan orang tua semakin tinggi juga kematangan emosi pada remaja penyandang disabilitas fisik. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat intervensi bagi pihak Lembaga Pendidikan khusus penyandang disabilitas, referensi bagi pembaca.

Adolescents with physical disabilities also undergo a transitional period during adolescence, requiring assistance to achieve emotional maturity appropriate for their age. This necessitates support from the immediate environment, which can be obtained through parents. The aim of this study is to investigate the relationship between parental attachment and emotional maturity in adolescents with physical disabilities. The participants in this study were 56 adolescents with physical disabilities in the city of Salatiga, aged between 11 and 20 years. The sampling technique used in this study was snowball sampling. Data collection utilized the Inventory of Parent Attachment, consisting of sections on attachment to the mother and attachment to the father, and the second scale employed the Emotional Maturity Scale (EMS). The results of this study indicate a significant positive relationship between attachment to parents and emotional maturity, with a correlation of r = 0.452 and significance of 0.000. This means that the higher the level of secure attachment with parents, the higher the emotional maturity of adolescents with physical disabilities. The results of this research can be used to make interventions for special educational institutions for people with disabilities and references for readers.