Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/33508
Title: | Iki Paleg Sebagai Fakta Sosial : Studi Sosiologis tentang Pradisi Potong Jari (Iki Paleg ) Sebagai Fakta Sosial pada Masyarakat Suku Dani, Papua |
Other Titles: | IKI PALEG AS A SOCIAL FACT: A Sociological Study of the Finger-Cutting Tradition (Iki Paleg) as a Social Fact in the Dani People, Papua |
Authors: | Suripatty, Jeffron Braeltin Papuano |
Keywords: | iki paleg;potong jari;fakta sosial;adat;habitus;keluarga;masyarakat suku dani |
Issue Date: | 16-Sep-2024 |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan menjawab dua pertanyaan, yakni bagaimana praktek Iki Paleg–potong jari sebagai fakta sosial pada masyarakat Suku Dani, Papau, dan bagaimana perubahan solidaritas mekanis ke solidaritas organis dalam praktek iki paleg sebagai fakta sosial. Pendekatan penelitian ini adalah konstruktivisme dengan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara dengan para informan kunci tenteng pemahaman mereka terkait praktek Iki Paleg dan perubahannya. Teknik analisis data dilakukan mengikuti alur penelitian kualitatif, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Analisis menggunakan teori fakta sosial Emile Durkheim dan teori habitus Pierre Bourdieu. Hasil penelitian ini menunjukan: 1) bahwa Iki Paleg sebagai fakta sosial di luar diri individu, yang memaksa individu tunduk dan patuh memotong jarinya sendiri, dan 2) fakta-fakta sosial tidak berdiri sendiri selalu berelasi dengan fakta sosial lainnya. Relasi dialektis fakta-fakta sosial inilah yang mendorong munculnya kesadaran individu yang dilengkapi habitus untuk bertransendensi menuju solidaritas organis. This research aims to answer two questions: how the practice of Iki Paleg – cutting fingers as a social fact in the Dani people, Papua, and how the change from mechanical solidarity to organic solidarity in the practice of Iki Paleg as a social fact. This research approach is constructivism with a descriptive qualitative method. Data were collected through interviews with key informants about their understanding of the practice of Iki Paleg and its changes. The data was analysed using the same techniques as in qualitative research. The analysis used Emile Durkheim's social fact theory and Pierre Bourdieu's habitus theory. The results of this study show: 1) Iki Paleg is a social fact outside the individual that forces the individual to submit and obey. 2) Social facts relate to other social facts. This encourages the emergence of individual consciousness equipped with habitus to transcend towards organic solidarity. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/33508 |
Appears in Collections: | T1 - Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_352018050_Judul.pdf | 842.78 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352018050_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 635.68 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352018050_Daftar Pustaka.pdf | 495.76 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352018050_Formulir Pernyataan Penyerahan Lisensi Noneksklusif dan Pilihan Embargo Tugas Akhir.pdf Restricted Access | 1.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.