Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Kontribusi Dewan Wanita Dalam Pengungkapan ESG Di Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dewan wanita dan ukuran dewan terhadap pengungkapan ESG pada perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2022. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling didapatkan 94 perusahaan, dalam periode tiga tahun diperoleh jumlah observasi 282. Pengukuran dewan wanita akan menggunakan proporsi, ukuran dewan menggunakan jumlah dewan komisaris dan dewan direksi, serta pengungkapan ESG menggunakan 28 indikator berpedoman GRI. Pengujian data menggunakan regresi data panel ditemukan dewan wanita berpengaruh positif terhadap pengungkapan ESG, khususnya komponen enviroment dan social. Ukuran dewan ditemukan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ESG. Temuan ini mendukung upper echelon theory bahwa karakteristik wanita dalam dewan mempengaruhi keputusan pada pengungkapan ESG.

This study aims to examine the influence of woman on board and board size on ESG disclosure in financial sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2020 to 2022. Purposive sampling was employed, resulting in a sample of 94 companies, yielding 282 observations over the three-year period. Woman board representation was measured using proportions, while board size was assessed by the total number of members in both the board of commissioners and the board of directors. ESG disclosure was measured using 28 indicators based on GRI guidelines. Panel data regression analysis revealed that woman board representation positively influences ESG disclosure, particularly in the environmental and social components. However, board size was found to have no impact on ESG disclosure. These findings support the upper echelon theory, indicating that the characteristics of woman on board influence the decision-making regarding ESG disclosure.