Perilaku Kerja Inovatif: Peran Penciptaan Kerja dan Otonomi Kerja Dimediasi oleh Keterlibatan Kerja

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara penciptaan kerja dan otonomi kerja terhadap perilaku kerja inovatif, dengan dimediasi oleh keterlibatan kerja. Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan perbankan di Seamrang, Jawa Tengah menggunakan teknik sampel non-probabilitas, yaitu sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring pada karyawan tetap yang berjumlah 100 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan bantuan alat uji SEM-PLS menggunakan SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(i) Otonomi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif, sedangkan penciptaan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kerja inovatif. (ii) Keterlibatan kerja tidak dapat memediasi pengaruh otonomi kerja terhadap perilaku kerja inovatif, namun dapat memediasi secara keseluruhan pengaruh penciptaan kerja terhadap perilaku kerja inovatif.

This research aims to determine the effect of job crafting and job autonomy on innovative work behavior which is mediated by work engagement. This research was conducted at a banking company in Semarang, Central Java using a non-probability sampling technique, namely saturation sampling. The author distributed an online questionnaire to every worker with permanent employee status to 100 workers. The data analysis method uses the PLS-SEM method in SmartPLS 4. The research results show that: (i) Job autonomy has a positive and significant effect on innovative work behavior, while job crafting does not have a significant effect on innovative work behavior. (ii) Work engagement does not mediate the influence of job autonomy on innovative work behavior, but fully mediate the influence of job crafting on innovative work behavior.