"Film Dokumenter Sampah menjadi uang: Kekayaan dalam limbah" Sebagai Director of Photography dan Soundman

Abstract

Indonesia, a country with significant population growth, faces substantial challenges in waste management. In 2020, Indonesia generated approximately 65.2 million tons of waste, making it the fifth-largest waste producer globally (World Bank, 2023). Interestingly, the transformation of waste into an economic resource is exemplified by Budiyono, an inorganic waste collector in Salatiga City, who achieved a monthly turnover of over Rp1,000,000,000 in 2024. This paper explores the potential of inorganic waste management businesses through a unique perspective on waste. Employing a documentary film approach, it aims to educate the public about the economic value of inorganic waste and advocate for social change towards sustainable waste management.

Indonesia adalah negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang signifikan, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 65,2 juta ton sampah, menjadikannya penghasil sampah terbesar kelima di dunia (Bank Dunia, 2023). Menariknya, transformasi sampah menjadi sumber nilai ekonomi ditunjukkan oleh Budiyono, pengepul sampah anorganik di Kota Salatiga, yang mencapai omset lebih dari Rp1.000.000.000 per bulan pada tahun 2024. Karya tulis ini mengeksplorasi potensi bisnis pengelolaan sampah anorganik melalui cara pandang yang berbeda dengan kebanyakan orang terhadap sampah. Dengan pendekatan film dokumenter diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang nilai ekonomi sampah anorganik dan mendorong perubahan sosial menuju pengelolaan sampah berkelanjutan