Pembagian Waris Dalam Perkawinan Poligami (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandarlampung Nomor 0017/Pdt.G/2021/PTA.Bdl)

Abstract

Dalam Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandarlampung Nomor 0017/Pdt.G/2021/PTA.Bdl, terjadi sengketa waris dalam sebuah perkawinan poligami, yang mana antara istri kedua dengan pewaris hanya terikat perkawinan siri. Pewaris tidak mendaftarkan perkawinan keduanya ke Kantor Urusan Agama, sehingga perkawinan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum. Istri pertama sebagai pihak penggugat, mengajukan gugatannya dengan Istri kedua sebagai pihak tergugat. Objek sengketa dalam putusan ini berupa dua bidang tanah atas nama istri kedua. Majelis hakim yang menangani perkara ini memutus salah satu objek sengketa menjadi harta bersama berdasarkan pertimbangan hakim berupa alat bukti kartu keluarga, surat kematian dan pemakaman An Pewaris serta saksi yang menyatakan bahwa antara Pewaris dan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah. Menurut pasal 7 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam, perkawinan hanya dapat dibulktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh pegawai pencatat nikah.