Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/34198
Title: | Analisis Pengaruh Inklusi Keuangan Dengan Integrasi Fintech Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia |
Authors: | Hadiningsih, Maria Adella |
Keywords: | Stabilitas Sistem Keuangan;Inklusi Keuangan;Fintech;Jumlah Kartu ATM;Jumlah Kartu Kredit;Jumlah E-money;Suku Bunga;OLS |
Issue Date: | 28-Jun-2024 |
Abstract: | Sistem keuangan negara yang tidak stabil akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian dan menghambat kemajuan ekonomi. Inklusi keuangan menjadi salah satu upaya meningkatkan kestabilan sistem keuangan melalui kesejahteraan masyarakat dalam mengakses layanan jasa keuangan. Produk layanan jasa keuangan yang paling umum digunakan adalah kartu ATM, kartu kredit dan yang berbasis fintech yaitu e-money, merupakan produk yang efisien dan efektif dalam menjalankan aktivitas keuangan. Semakin tinggi jumlah transaksi atau akses masyarakat terhadap produk layanan tersebut akan mendorong stabilitas pada sistem keuangan. Hal ini juga dipengaruhi oleh variabel moneter seperti tingkat suku bunga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah kartu ATM, jumlah kartu kredit, jumlah e-money dan suku bunga dalam mempengaruhi stabilitas sistem keuangan Indonesia, yang diukur dengan Bank Z-score, pada kuartal I tahun 2015 - kuartal IV 2022. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Dalam penelitian ini menemukan bahwa jumlah kartu ATM tidak berpengaruh signifikan terhadap Bank Z-score sebagai proksi dari stabilitas sistem keuangan. Hal ini disebabkan karena penggunaan kartu ATM mulai tergantikan dengan m-banking. Variabel jumlah kartu kredit dan jumlah e-money terbukti berpengaruh positif terhadap stabilitas sistem keuangan yang diukur melalui Bank Z-score. Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang praktis, efisien dan efektif sehingga banyak masyarakat menggunakannya untuk bertransaksi. Variabel suku bunga memiliki hasil yang sama dengan jumlah ATM, dimana tidak adanya pengaruh signifikan terhadap Bank Z-score atau stabilitas sistem keuangan. Kondisi ini terjadi karena suku bunga tidak secara langsung mempengaruhi akses masyarakat dalam bidang inklusi keuangan. Pemerintah harus gencar dalam meningkatkan program inklusi keuangan berbasis digital untuk mendorong kestabilan dalam sistem keuangan. An unstable state financial system will have an impact on economic instability and hinder economic progress. Financial inclusion is an effort to increase financial system stability through community welfare in accessing financial services. The most widely used financial service products are ATM cards, credit cards, and fintech-based ones, namely e-money, which is an efficient and effective product in carrying out financial activities. The higher the number of transactions or public access to these service products will encourage financial system stability. This is also influenced by monetary variables such as interest rates. This research was conducted to determine the influence of the number of ATM cards, number of credit cards, number of e-money and interest rates in influencing the stability of the Indonesian financial system as measured by the Bank's Z-score in 1st quarter of 2015 – 4th quarter of 2022. This research uses regression analysis multiple linear with Ordinary Least Square (OLS) approach. This research found that the number of ATM cards does not have a significant effect on the bank's Z-score or financial system stability. The reason is, the use of ATM cards is starting to be replaced by m-banking. Number of Credit card and number of e-money variables have been proven to have a positive effect on the Z-score on stability of the bank's financial system. The reason is, its practical, efficient and effective use makes many people use it for transactions. The interest rate variable has the same results as the number of ATMs, where there is no significant influence on the Bank's Z-score on financial system stability. This condition occurs because interest rates do not have a direct effect on people's access to financial inclusion. The government must be able to improve digital-based financial inclusion programs to encourage stability in the financial system. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/34198 |
Appears in Collections: | T1 - Economics |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_222020008_Judul.pdf | 1.11 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_222020008_Isi.pdf | 1.09 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_222020008_Daftar Pustaka.pdf | 522.58 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_222020008_Lampiran.pdf | 475.98 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_222020008_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo..pdf Restricted Access | 998.5 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.