Pengaruh Perubahan Gaya Hidup Terhadap Kejadian Re- Stenosis Pada Pasien Yang Telah Menjalani Intervensi Stent Koroner

Abstract

Latar belakang. Re-stenosis adalah penyempitan kembali pembuluh darah arteri atau penyusutan diameter lumen. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) digunakan untuk mengurangi risiko penutupan kembali pembuluh darah, namun re-stenosis atau In Stent Re-stenosis (ISR) dapat terjadi jika pasien tidak mempertahankan gaya hidup sehat. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh perubahan gaya hidup terhadap kejadian re- stenosis pada pasien yang menjalani intervensi stent koroner. Metode. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan model korelasional dan pendekatan cross-sectional, menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan metode Total Sampel. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan skala Likert dan Guttman. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner langsung sesuai kriteria inklusi. Hasil. Analisis data meliputi uji univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0,05. nilai p-value atau sig. sebesar 0,669 untuk kategori merokok, 0,306 kategori kepatuhan minum obat dan 0,531 kategori aktivitas/latihan dengan memakai alfa sebesar 0,05 maka nilai p-value ≥ 0,05 Kesimpulan. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara perubahan gaya hidup dengan kejadian re-stenosis yang berarti Ho diterima dan H₁ ditolak.

Background: Re-stenosis is the recurrent narrowing of an artery or the reduction in lumen diameter. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) is used to reduce the risk of the artery closing again, but re-stenosis or In-Stent Re-stenosis (ISR) can occur if patients do not maintain a healthy lifestyle. Purpose: This study aims to determine whether lifestyle changes have an impact on the occurrence of re- stenosis in patients undergoing coronary stent intervention. Methods: This is a quantitative study with a correlational model and a cross-sectional approach, using Non-Probability Sampling with a Total Sample method. The study sample consisted of 80 individuals. The research instrument was a questionnaire using Likert and Guttman scales. Data were collected by directly distributing the questionnaires according to inclusion criteria. Results: Data analysis included univariate and bivariate tests using the Chi-Square test with a significance level of 0.05. The p-value or sig. values were 0.669 for the smoking category, 0.306 for the medication adherence category, and 0.531 for the activity/exercise category. With an alpha of 0.05, the p-values were ≥ 0.05. Conclusion: No significant relationship was found between lifestyle changes and the occurrence of re- stenosis, meaning that Ho is accepted and H₁ is rejected.