Persepsi Tentang Obesitas Pada Remaja Di Kota Salatiga

Abstract

Latar Belakang: Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebih yang disebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan energi yang dikeluarkan dalam kurun waktu yang lama. Kebutuhan gizi yang melebihi ambang batas dapat meningkatkan risiko obesitas dan overweight pada remaja dan mempengaruhi psikologis dan kesejahteraan fisik. Persepsi remaja yang cenderung menilai ukuran tubuhnya tidak ideal menyebabkan para remaja terkadang melakukan diet, olahraga atau pun meminum pil pelangsing. Akibatnya, sebagian besar remaja melakukan banyak cara tidak sehat untuk mencapai kepuasannya dan membahayakan diri sendiri. Selain itu, status gizi dan persepsi negatif mempengaruhi gaya hidup remaja berupa depresi, gangguan psikologis remaja, dan mengurangi rasa percaya diri remaja. Tujuan: Penelitian ini menganalisis persepsi obesitas pada remaja Kota Salatiga, Jawa Tengah. Metode: Metode kuantitatif-deskriptif digunakan sebagai metode penelitian ini. Sampel penelitian yang digunakan adalah total sampling technique (secara keseluruhan) menggunakan instrumen Brief Illness Perception Questionnaire (B-IPQ). Analisis deskriptif digunakan untuk analisis dan menyajikan data. Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa persepsi remaja di SMA Negeri 1 Pabelan didominasi pada ketegori sedang dan tinggi dengan selisih yang kecil. Artinya dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa para remaja di SMA Negri 1 Pabelan memiliki persepsi bahwa kondisi obesitas adalah kondisi yang dapat mengancam ke berbagai aspek kehidupan mereka terutama pada aspek kesehatan. Kesimpulan: Sebagian besar para remaja di Kota Salatiga memiliki kesadaran pada tingkat sedang dan tinggi mengenai dampak yang timbul ketika mengalami obesitas. Selain itu dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa para remaja memiliki persepsi tentang penyebab obesitas adalah pola makan,stress, dan lingkungan.

Kata Kunci: Persepsi, Obesitas, Remaja

Background: The accumulation of extra fat brought on by a long-term imbalance between energy intake and expenditure is known as obesity. Overcome threshold nutritional requirements can impact both physical and mental health and raise the risk of obesity and overweight in teenagers. Teenagers who believe that their physical size is not ideal may go on diets, exercise, or even use medicines to help them lose weight. Because of this, the majority of teenagers utilize a variety of hazardous methods to satisfy their needs and put themselves in danger. In addition, poor nutritional status and unfavorable attitudes impact teenagers' lifestyles by causing depression and other psychiatric diseases as well as lowering their self- esteem. Objective: This study was to analyze the pereception of obesity among teenagers, in the city of Salatiga, Central Java. Method: Quantitative-descriptive method was used in this study. Total sampling technique was used as sampling method by implementing the Brief Illness Perception Questionnaire (B-IPQ) instrument to assess adolescent perception. Descriptive analysis was used to analyze and provide the detailed data. Results: This research shows that the perception of teenagers at SMA Negeri 1 Pabelan is dominated by the medium and high categories with a small difference. This means that from the research results it can be said that teenagers at SMA Negeri 1 Pabelan have the perception that obesity is a condition that can threaten various aspects of their lives, especially health aspects. Conclusion: The majority of teenagers in Salatiga City had a moderate and high level of awareness regarding the impacts raised when they were obesed. Apart from that, from the results of this research, it was found that teenagers had a perception that the causes of obesity were diet, stress and the environment. Keywords: Perception, Obesity, Adolesce