Analisis Pemasaran Bawang Merah Di Desa Genting Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

Abstract

Bawang merah di Desa Genting Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali merupakan salah satu penghasilan utama bagi para petani di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis saluran pemasaran dan efisiensi pemasaran bawang merah di Desa Genting Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif . Teknik pengambilan sampel petani menggunakan convenience sampling, sedangkan sampel pedagang menggunakan snowball sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 petani bawang merah dan 5 pedagang. Teknik analisis yang digunakan yaitu, margin pemasaran, farmer’s share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 saluran pemasaran yaitu, saluran I petani – tengkulak – pedagang besar – pedagang kecil – pedagang pengecer dan saluran II petani – pedagang besar – pedagang pengecer. Kedua pola pemasaran sama-sama efisien, yang ditunjukkan oleh nilai farmer’s share lebih besar dibandingkan dengan margin pemasaran. Nilai efisiensi pemasaran saluran pemasaran I sebesar 15,36%, dan saluran pemasaran II sebesar 15,54%. Nilai efisiensi pemasaran (Ep) berada pada 0 – 50 %, yang berarti semua saluran pemasaran bawang merah di Desa Genting adalah efisien, namun dari kedua saluran pemasaran tersebut saluran pemasaran I lebih efisien.

Shallots in Genting Village, Cepogo District, Boyolali regency is one of the main income of farmers in the region. The purpose of the study was to determine the marketing channels and institutions, with analyzing the efficiency of onion marketing in Genting Village, Cepogo District, Boyolali regency. Types and methods used in the study using quantitative descriptive. Sampling techniques using convenience sampling and snowball sampling techniques. Respondents in this study were 30 shallot farmers and 5 traders. The analysis technique uses the analysis of marketing margin, farmer's share and marketing efficiency. The results showed that there are 2 markrting channels, namely, channel I farmers – middlemen – wholesalers – small traders – retailers and Channel II farmers – wholesalers – retailers. Shallot marketing patterns in Genting village showed equally efficient. Which show this farmer's Share is more greater than the Marketing Margin. The value of marketing efficiency (Ep) is at 0-50 %, which means that all marketing channels of shallots in Genting Village are efficient (15,79% and 15,54% < 50.00%). From both marketing channels, marketing channel I1 is more efficient.