Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/34583
Title: | Restorasi Lanskap Permukiman Dusun Pancuran Dengan Pendekatan Green Lanscape |
Authors: | Muslichah, Dewi Ambar |
Keywords: | Keindahan;Kenyamanan;lanskap perkotaan;permukiman kumuh |
Issue Date: | 3-Jul-2024 |
Abstract: | Masalah populasi yang meningkat dari tahun ketahun menyebabkan perkembangan kota yang pesat. Kota Salatiga di Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tahunan sebesar 0,80% dan rasio jenis kelamin sebesar 97,59. Peningkatan ini akan mempengaruhi permintaan ruang, yang dapat menyebabkan permukiman kumuh dibanyak kawasan pemukiman, terutama dikawasan perkotaan. Salah satu kawasan kumuh tersebut adalah wilayah Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Sebagai tempat peningkatan kualitas permukiman kumuh, Pancuran merespon belum tersedianya ruang terbuka hijau sebagai bentuk kualitas ruang acara.Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kondisi ekologi dan visual tapak, mengidentifikasi persepsi dan preferensi mengenai restorasi lanskap dengan menggunakan pendekatan Green Landscape. Serta memberikan rekomendasi perancangan lanskap permukiman wilayah Pancuran dengan Green Lanscape. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perlukan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah Pancuran secara ekologis, estetis, dan sosial. Di dalam penelitian ini menggunakan 3 analisis yaitu, analisisSBE, analisisis THI dan analisis statistik sehingga dari ketiga analisis ini akan menghasilkan desain Ruang Terbuka Hijau sesuai dengan yang diharapkan Masyarakat wilayah Pancuran khususnya Masyarakat RW IV. Hasil dari penelitian ini menghasilkan desain Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Masyarakat wilayah RW IV. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Wilayah Pancuran RW IV Kota Salatiga memiliki kondisi ekologi yang sangat rendah seperti kurangnya sumber daya alam seperti udara bersih dan lahan yang subur, Tingkat populasi yang tinggi dan gangguan pada siklus alami seperti perubahan iklim yang drastis, naiknya suhu rata-rata atau penurunan kualitas tanah, hal ini disebabkan karena wilayah pancuran yang padat penduduk selain itu juga memiliki kondisi visual yang juga rendah karena terdapat banyaknya bangunan yang seharusnya tidak ada, masyarakat wilayah Pancuran menilai masih kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau) di RW IV. Masyarakat wilayah Pancuran menginginkan RTH yang tidak memakan banyak tempat, indah dan nyaman, Bentuk RTH yang direkomendasikan pada wilayah RW IV dapat berupa 1. Vertical garden seperti RT 2,3 dan 8. 2. Taman tapak seperti RT 5,9,10,16 dan 18 The increasing population over the years has led to rapid urban development. Salatiga City in Central Java is one of the regions with an annual population growth rate of 0.80% and a sex ratio of 97.59. This increase will affect space demand, which can lead to slum settlements in many residential areas, especially in urban areas. One of these slum areas is Pancuran, Kutowinangun Lor Village, Tingkir Sub-District, Salatiga City, Central Java. As a response to the lack of green open spaces as a form of quality space for events, Pancuran aims to improve the quality of slum settlements. The purpose of this research is to identify the ecological and visual conditions of the site, identify perceptions and preferences regarding landscape restoration using a Green Landscape approach, and provide recommendations for designing the landscape of Pancuran settlement area with Green Landscape. The presence of Green Open Spaces (RTH) is needed to improve the quality of the living environment in the Pancuran area ecologically, aesthetically, and socially. In this study, three analyses were used: SBE analysis, THI analysis, and statistical analysis, which will result in the design of Green Open Spaces according to the expectations of the Pancuran community, especially RW IV. The results of this research produce Green Open Spaces (RTH) designs according to the needs and desires of the RW IV community. The conclusion of this research is that the RW IV Pancuran area of Salatiga City has very low ecological conditions such as a lack of natural resources like clean air and fertile land, a high population level, and disruptions to natural cycles such as drastic climate change, rising average temperatures, or declining soil quality. This is due to the densely populated Pancuran area, which also has low visual conditions due to the presence of many buildings that should not be there. The Pancuran community feels there is still a lack of Green Open Spaces in RW IV. The Pancuran community wants Green Open Spaces that do not take up much space, are beautiful and comfortable. The recommended Green Open Spaces in RW IV can take the form of 1. Vertical gardens like in RT 2,3, and 8. 2. Ground- level gardens like in RT 5,9,10,16, and 18. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/34583 |
Appears in Collections: | T1 - Agroecotechnology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_512019078_Judul.pdf | 665.11 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_512019078_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 4.3 MB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_512019078_Daftar Pustaka.pdf | 247.39 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_512019078_Lampiran.pdf Until 9999-01-01 | 476.65 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_512019078_Formulir Pernyataan Persetujuan Penyerahan Lisensi dan Pilihan Embargo.pdf Until 9999-01-01 | 3.59 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.