Komunikasi sebagai Faktor Perubahan Sosial Masyarakat Dalam Konteks Budaya dan Pariwisata

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna gerakan-gerakan Tari Lulo pada budaya suku Tolaki dan pemanfaatannya sebagai media komunikasi tradisional dalam menjaga hubungan yang rukun dan damai di tengah situasi masyarakat Indonesia yang beragam dengan begitu banyak perbedaan suku, ras, golongan, maupun agama. Metode penelitian ialah metode kualitatif dan analisis deksriptif, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Simbol-simbol gerakan tarian dianalisa dengan teori semiotika Roland Barthes melalui dua tahap pemaknaan untuk mendapatkan makna yang terkandung dalam Tari Lulo. Selanjutnya, simbol dalam gerakan Tari Lulo yang dipertukarkan melalui proses komunikasi diamati dengan menggunakan perspektif interaksi simbolik. Proses komunikasi yang didapatkan adalah komunikasi non verbal dimana komunikasi ini menggunakan simbol-simbol gerakan sebagai pesannya. Berdasarkan hasil penelitian, pesan-pesan simbolik yang disampaikan dalam tarian ini memiliki makna berupa identitas sebuah persatuan, kerukunan, serta saling menghargai perbedaan. Pesan dikemas dengan gerakan-gerakan yang ditampilkan dalam pertunjukan tarian, yakni posisi tangan yang saling berpegangan, gerakan tangan dan kaki, serta formasi membentuk lingkaran. Tari Lulo yang juga disebut sebagai tari pergaulan ini dapat diikuti oleh setiap orang tanpa terkecuali. Karena itu, tarian ini dapat menjadi sarana dalam mempererat hubungan antar setiap manusia. Pertunjukan Tari Lulo menjadi salah satu dari sekian banyak tradisi di Sulawesi Tenggara yang digunakan untuk mencapai kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai.

This study aims to describe Lulo dance movements’ meaning in the culture of the Tolaki tribe and its use as a traditional communication media in maintaining harmonious and peaceful relations amid the situations of Indonesian society with so many different ethnicities, races, groups and religion. This research used qualitative methods and descriptive analysis, with data collection techniques conducted through observation and in-depth interviews. The symbols of dance movements are analyzed with Roland Barthes's semiotic theory through two stages of signification to get the meaning contained in Lulo dance. Furthermore, the symbols in Lulo dance movements that are exchanged through the communication process are observed using the perspective of symbolic interactions. The communication process obtained is a non-verbal communication where this communication uses movement symbols as the message. Based on the results of this study, the symbolic messages conveyed in this dance have a meaning that identifies unity, harmony, and mutual respect for differences. The message is packed with movements that are displayed in dance performance, which are the position of the hands that hold each other, the movements of the hands and feet, and the formation in a circle. Lulo dance which is also called social dance can be followed by everyone without exception. Therefore, this dance can strengthen the relationships between every human being. The Lulo dance performance is one of many traditions in Southeast Sulawesi that is used to achieve a harmonious and peaceful social life.