Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/34640
Title: | Fenomena Penyalahgunaan Ruang Publik: Dinamika Penyimpangan Sosial Terhadap Norma Di Taman Tingkir Kota Salatiga |
Authors: | Zein, Ashar Fachruz |
Keywords: | Penyimpangan Sosial;Penyalahgunaan Ruang Publik;Norma;Kolaborasi |
Issue Date: | 9-Jul-2024 |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk penyimpangan yang ada di Taman Tingkir Salatiga dan bagaimana norma sosial memandang tindak asusila sebagai penyimpangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan penalaran dan studi literatur mengenai norma sosial serta fungsi ruang publik. Hasil menunjukan bahwa kurangnya fasilitas pengawasan serta tidak ada aturan tertulis yang ada di Taman Tingkir menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial. Fungsi ruang terbuka menurut Stephen Carr adalah keterlibatan pasif dan keterlibatan aktif yang mana berfungsi untuk menikmati pemandangan sekitar ruang dan untuk berkumpul serta berkomunikasi satu dengan lain individu serta di atur oleh norma yang berlaku dimasyarakat tetapi disalahgunakan untuk tindak asusila yang melanggar norma. Kondisi kehilangan norma dapat dikatan sebagai anomi, akibat dari anomi menurut Emile Durkheim adalah perubahan norma yang menciptakan kebebasan dan berpotensi terjadi penyimpangan sosial. Kesimpulannya, perlunya peran antara pihak berwajib, pengunjung, dan security dalam menjaga fasilitas Taman Tingkir dan menjalankan norma sosial agar dapat mengurangi jumlah penyimpangan sosial dan bisa menjadi contoh untuk menjaga norma. Bertujuan untuk menciptakan lingkungan kondusif sesuai fungsi taman atau ruang publik bagi masyarakat The study is aimed at figuring out what forms the aberration in Salatiga Tingkir Park and how social norms view sexual behavior as a deviation. The study uses qualitative methods and uses data-collection techniques such as observation, interviews, and documentation. The data sources used are primary and secondary data sources. The data obtained is analyzed using reasoning and literature studies on social norms and public space functions. Results show that lack of supervision facilities as well as no written rules in the Salatiga Tingkir Park have caused social aberrations. The function of open space according to Stephen carr is passive engagement and active engagement, which serves to enjoy the view around the room and to gather and communicate with one another and are group by prevailing norms in society and abused on actions that violate that norm. The condition of losing a norm can be classified as anomie, as a result of anomie according to Emile durkheim is a change in norms that creates freedom and potentially social deviation. Consequently, there is a need for a role between authorities, visitors, and security in keeping the park facilities tick and implementing social norms in order to reduce the number of social aberrations and provide role models for maintaining norms. Aims to create a conducive environment according to the function of parks or public spaces for the community. |
URI: | https://repository.uksw.edu//handle/123456789/34640 |
Appears in Collections: | T1 - Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_352020027_Judul.pdf | 757.28 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352020027_Isi.pdf Until 9999-01-01 | 594.84 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_352020027_Daftar Pustaka.pdf | 426.01 kB | Adobe PDF | View/Open | |
T1_Formulir Pernyataan Penyerahan Lisensi Noneksklusif dan Pilihan Embargo Tugas Akhir.pdf Until 9999-01-01 | 390.58 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.