Perancangan Video Iklan Layanan Masyarakat “Bersikap Kritis Dalam Menyikapi Hoax di Media Sosial” Berbentuk Motion Graphic 2 Dimensi

Abstract

Pada dasarnya Hoax dibuat untuk menipu banyak orang dengan cara merekayasa sebuah berita agar terkesan menjadi sebuah kebenaran. Seiring perkembangan teknologi, hoax mulai disebarluaskan melalui website, blog, hingga sosial media. Berita hoax yang ada di sosial media bisa menimbulkan keresahan dan konflik jika ditanggapi dengan serius. Berdasarkan dengan permasalahan tersebut, diperlukan perancangan iklan layanan masyarakat berupa video animasi dengan teknik motion graphic. Penggunaan motion graphic dalam animasi dapat membantu menyederhanakan pesan dari konten yang dibawa oleh data utama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan strategi linier, yang menjelaskan tentang pentingnya bersikap kritis dalam menyikapi hoax di sosial media. Hasil perancangan dari video iklan layanan masyarakat ini dapat di implementasikan melalui media sosial yang dapat digunakan dalam memberikan informasi dan juga himbauan bagi masyarakat tentang betapa pentingnya bersikap kritis dalam menyikapi hoax di media sosial.

Basically hoax made to deceive many people by means of engineered a news that impressed into a truth. As technology development, a hoax began to broadcast on the website, blog, to social media News of the hoax in social media can cause disquiet and conflict if taken seriously. Based on with these problems, Based on your with that problem, required the design of public service in the form of video animation with motion graphic techniques. The use of motion graphic in animation can help simplify the message of the content carried by the primary data. This study uses qualitative methods and linear strategy, which explains the importance of being critical in addressing the hoax in social media. The design video this public service announcement can be implemented through social media that can be used in informing and also the appeal for the of how important critical in addressing the hoax in social media.