Analisis Green Accounting pada Industri Pengolahan di Kota Salatiga

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tahu yang terletak di Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan green accounting melalui pengukuran biaya lingkungan pada setiap aktivitas proses produksi karena penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa para pelaku bisnis tahu di Salatiga sudah memahami pentingnya menjaga lingkungan tetapi mereka tidak tau biaya apa saja yang sudah dikeluarkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menjelaskan bahwa biaya pencegahan lingkungan merupakan pengeluaran terbesar yaitu sebesar 61,9%. Selanjutnya biaya kegagalan internal lingkungan sebesar 31,53%. Disusul biaya deteksi lingkungan sebesar 6,56%, dan tidak ada biaya kegagalan eksternal lingkungan yang terhitung pada proses produksi di lima pabrik tahu. Namun, biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi belum teridentifikasi dan terukur dalam laporan keuangan industri tahu sehingga penerapan green accounting pada lima pabrik tahu di Salatiga belum berjalan maksimal. Kata kunci. Green accounting, Biaya Lingkungan; UMKM.

This study was conducted on five tofu Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) located in Salatiga. This research aims to examine the application of green accounting through measuring environmental costs in each production process activity because previous research revealed that tofu business owners in Salatiga already understand the importance of protecting the environment but they don't know what costs have been incurred. This research uses a qualitative descriptive method. The data source used in this research is primary data and it got by observation, interview, and documentation techniques. The result explain that environmental prevention costs are the largest expenditure, it takes 61.9%. Furthermore, environmental internal failure costs, amounted to 31.53%. Followed by environmental detection costs which amounted to 6.56%, and there were no environmental external failure costs calculated in the production process of five tofu factories. However, the costs incurred during the production process have not been identified and measured in the financial reports of the tofu industry so the implementation of green accounting in the five Tofu factories in Salatiga has not been running optimally. Keywords. Green accounting, Environmental Cost, MSME