Peran Negara dan Monusco dalam Pemenuhan Keamanan Personal Masyarakat Republik Demokratik Kongo Tahun 2021-2022

Abstract

Konflik berkepanjangan di Republik Demokratik Kongo mengancam serta merenggut keamanan personal dari masyarakat sipilnya, konflik menyebabkan banyaknya angka kematian, penculikan, kekerasan seksual, yang memicu munculnya banyak masyarakat yang harus mengungsi dikarenakan konflik. Negara memiliki fungsi dan kewajiban mutlak dalam memberikan perlindungan terhadap keamanan personal masyarakatnya, meskipun sudah gagal di tahun-tahun sebelumnya tetap perlu ada peran negara dalam memenuhi keamanan personal masyarakatnya melalui teori keamanan kritis yang dipopulerkan oleh Ken Booth, PBB juga merespon melalui MONUSCO yang memiliki tugas utama dalam memenuhi keamanan personal masyarakat di Republik Demokratik Kongo pada tahun 2021-2022, MONUSCO bergerak sebagai implementasi dari Responsibility to Protect dari sidang umum majelis PBB tahun 2005. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisis deskriptif dalam menjelaskan Peran dari Negara dan MONUSCO dalam pemenuhan keamanan personal dari masyarakat RD Kongo tahun 2021-2022. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pemenuhan keamanan personal dari kedua aktor tersebut masih belum mampu menghentikan jatuhnya korban jiwa serta kekerasan yang terjadi di negara tersebut.

The prolonged conflict in the Democratic Republic Congo threatens and takes away the personal security of its civilians, the conflict itself causes many deaths, kidnappings, sexual violence, which triggers the emergence of many people who have to flee because of the conflict. The state has an absolute function and obligation in providing protection for the personal security of its people, even though it has failed in previous years there still needs to be a role for the state in fulfilling the personal security of its people through the critical security theory popularized by Ken Booth, the UN also responded through MONUSCO which has the main task of fulfilling the personal security of the people in the Democratic Republic Congo in 2021-2022, MONUSCO itself moves as an implementation of the Responsibility to Protect from the 2005 UN general assembly. This research uses a qualitative method with a descriptive analysis method in explaining the role of the State and MONUSCO in fulfilling the personal security of the people of the Democratic Republic Congo in 2021-2022. The results of this study indicate that efforts to fulfill personal security from the two actors are still unable to stop the loss of life and violence that occurs in the country.