Peran Masyarakat Dayak Kanayatn Dalam Pelaksanaan Tradisi Naik Dango Di Kabupaten Landak Kalimantan Barat (Studi Di Desa Saham Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat)

Abstract

This research aims to understand the active role of society in maintaining, implementing and celebrating traditions, as well as examining the impact of modernization on cultural preservation. Through a qualitative approach and data analysis, this research documents in-depth insights into local cultural values, conservation strategies, and challenges faced in the context of social change in the Dayak Kanayatn community in Saham Village, Sengah Temila District, Landak Regency. Theory Using a Functionalism and Symbolism Approach from Cultural Anthropology to explore the role of the Dayak Kanayatn community in the Naik Dango ceremony in Landak Regency, West Kalimantan. The results of the research confirm the importance of the Naik Dango tradition for the Dayak Kanayatn community in Saham Village. Interviews with key informants reveal that this tradition is not just an annual ritual, but a cultural obligation that permeates everyday life. Naik Dango are a symbol of gratitude for the harvest and strengthen social and emotional ties in Saham Village. Despite facing challenges, the community managed to adapt to modernization to maintain this tradition, with support from external parties. The commitment of the younger generation also shows the continuity and relevance of this tradition in the future, confirming its valuable cultural value for their community. The conclusions of the research highlight the importance of the Naik Dango tradition in Saham Village as a symbol of togetherness and cultural richness of the Dayak Kanayatn community.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran aktif masyarakat dalam menjaga, melaksanakan, dan merayakan tradisi, serta mengkaji dampak modernisasi terhadap kelestarian budaya. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis data, penelitian ini mendokumentasikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai budaya lokal, strategi pelestarian, dan tantangan yang dihadapi dalam konteks perubahan sosial di masyarakat Dayak Kanayatn di desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak. Teori Menggunakan Pendekatan Fungsionalisme Dan Simbolisme Antropologi budaya untuk menggali peran masyarakat Dayak Kanayatn dalam upacara Naik Dango di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Hasil penelitian menegaskan pentingnya tradisi Naik Dango bagi masyarakat Dayak Kanayatn di Desa Saham. Wawancara dengan narasumber kunci mengungkapkan bahwa tradisi ini bukan hanya ritual tahunan, melainkan kewajiban budaya yang meresap dalam kehidupan sehari-hari. Naik Dango menjadi simbol syukur atas panen dan memperkuat ikatan sosial serta emosional di Desa Saham. Meskipun menghadapi tantangan, masyarakat berhasil beradaptasi dengan modernisasi untuk menjaga tradisi ini, dengan dukungan dari pihak eksternal. Komitmen generasi muda juga menunjukkan kesinambungan dan relevansi tradisi ini di masa depan, menegaskan nilai budaya yang berharga bagi komunitas mereka. Simpulan dari penelitian menyoroti pentingnya tradisi Naik Dango di Desa Saham sebagai simbol kebersamaan dan kekayaan budaya masyarakat Dayak Kanayatn.